Satu Pohon Kakao, Beragam Manfaat

Satu Pohon Kakao, Beragam Manfaat

Kurniati (41) adalah istri dari Hasan, seorang petani yang bergabung dalam kelompok petani kakao di Kelurahan Lindajang, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu. Meski pekerjaan utamanya adalah seorang guru, Kurniati juga membantu suaminya di kebun kakao. Lewat pendampingan program Cocoa Life, kerja sama antara Wahana Visi Indonesia dan Mondelez International, Kurniati dan para petani kakao telah mendapat manfaat yang banyak melalui partisipasi aktif mereka pada berbagai kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan di desa mereka. 

Salah satu kegiatan yang diikuti oleh Kurniati adalah Village Savings and Loan Association (VSLA). Bersama ibu-ibu rumah tangga, istri para petani kakao lain di kampungnya, Kurniati belajar soal menabung dan pengelolaan ekonomi rumah tangga. Lewat VSLA, Kurniati belajar menyisihikan uang untuk keperluan rumah tangga dan juga  membeli pupuk tepat waktu saat diperlukan. 

Selain VSLA, Kurniati juga mengikuti kegiatan pelatihan Good Agricultural Practice (GAP). Melalui pelatihan ini Kurniawati kembali berkomitmen menanami dan merawat kembali lahan kakaonya. Sebelumnya, Kurniati dan suami memiliki 800 pohon kakao di lahan seluas dua hektar namun karena usia pohon sudah tua serta tingkat produktivitas yang rendah, ratusan pohon tersebut ditebang dan diganti dengan 600 bibit pohon baru di lahan yang sama.

Di samping VSLA dan GAP, Kurniati juga aktif dalam kegiatan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Di sini ia mengikuti rangkaian kegiatan Training of Trainer yang difasilitasi oleh Program Cocoa Life. Selama satu tahun bertanggungjawab sebagai ketua PATBM, ia dan pengurus PATBM lainnya telah membentuk Forum Anak yang merupakan hasil dari advokasi PATBM kepada kelurahannya. Selain itu  ia juga melakukan sosialisasi tentang bahaya pekerja anak di pertanian kakao dan sosialisasi dampak dari pernikahan usia dini pada anak serta bahaya pergaulan bebas. Upayanya ini membuahkan hasil. Pada tahun 2022, pemerintah kelurahan sudah menganggarkan Rp1 juta untuk membiaya berbagai kegiatan PATBM.

Dengan berbagai kegiatan ini, Kurniati mengaku mendapat banyak manfaat, tak hanya seputar pertanian kakao tapi juga manfaat lain di keluarga dan lingkungannya.

“Saya berterima kasih kepada Mondelez International dan Wahana Visi Indonesia karena melalui program Cocoa Life kami telah mengalami perubahan yang lebih baik dalam melakukan budidaya kakao, pemahaman hak-hak anak dan perlindungan anak, memahami konsep pengelolaan ekonomi rumah tangga, memahami usulan anggaran kebutuhan pertanian kepada pemerintah dan memiliki pemahaman tentang pengelolaan lingkungan yang benar,” pungkasnya.

 

Ditulis oleh Irwan Dedi Setiawan, Field Facilitator, Cocola Life Program, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait