Gusti, Si Pejuang Hak Anak dari Sambas

Gusti, Si Pejuang Hak Anak dari Sambas

Gusti (13), seorang anak bungsu dari tujuh bersaudara ini adalah ketua Forum Anak di salah satu desa di Kabupaten Sambas. Ia juga sangat menguasai badminton sehingga sering menjadi juara tingkat desa dan kecamatan. Selain bersekolah, Gusti juga sering membantu orang tua dan saudaranya di rumah maupun di kebun. 

Lahir dari keluarga yang sederhana bukan berarti Gusti tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari orang tuanya. Orang tuanya malah menunjukkan pola asuh yang sarat kasih sayang dan jauh dari tindakan kekerasan terhadap anak. Tidak heran, Gusti tumbuh menjadi anak yang ramah, penyayang, dan suka menolong teman sebayanya. Tak heran jika para remaja di desanya pun akhirnya mempercayakan Gusti memimpin kepengurusan Forum Anak Desa Periode 2023 – 2024.

Menjadi Ketua Forum Anak Desa membuat Gusti harus lebih memperhatikan isu-isu anak di desanya. Terutama ketika ia dan teman-temannya mendapati masih adanya praktik orang tua yang mendidik anak dengan kekerasan. Disaat yang bersamaan, Gusti juga mendengar cerita temannya yang kurang mendapat kasih sayang dari keluarganya. Berdasarkan pengamatannya akan kondisi tersebut, Gusti pun berinisiatif untuk membuat kegiatan yang bisa menyadarkan masyarakat di desanya mengenai bahaya kekerasan pada anak.  

Tidak sedikit tantangan yang dialami Gusti dan para pengurus Forum Anak dalam memperjuangkan hak anak di desanya. “Saat kami menyuarakan hak kami ke masyarakat, kami selalu di anggap sebelah mata,” tutur Gusti dengan wajah sedih. Lanjutnya, “Masyarakat masih kurang paham dengan undang-undang perlindungan anak. Tapi saya dan teman-teman tidak patah semangat bahkan semakin tertantang untuk memperjuangkan hak-hak kami sebagai anak-anak,”. 

Kegiatan demi kegiatan terus mereka lakukan, seperti sosialisasi hak anak, membuat alur pelaporan untuk kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menyebarkan dan menempel stiker anti kekerasan terhadap anak di setiap pintu rumah di desa. Hal ini mereka lakukan agar masyarakat makin sadar akan pentingnya perlindungan terhadap anak. 

Perjuangan Gusti dan teman-temannya yang tiada henti pun membuahkan hasil. Suara dan kontribusi mereka akhirnya didengarkan dan diakui. Kepala Desa terdorong untuk mengeluarkan Surat Edaran Alur Pelaporan Kekerasan Perempuan dan Anak di tingkat desa. Kebijakan tersebut diyakini dapat mempermudah penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Perhelatan Kampanye Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak yang mereka organisir dan didukung oleh Wahana Visi Indonesia, menuai partisipasi dari berbagai pihak. Kampanye yang diselenggarakan pada Februari 2023 lalu dihadiri oleh 350 peserta. Para peserta terdiri dari masyarakat 25 desa se-Kecamatan Teluk Keramat, pemerintah kecamatan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sambas.  

 “Forum Anak Daerah sangat penting untuk kita berdayakan, untuk kita gaungkan. Dengan Forum Anak ini, anak-anak dapat berkontribusi, menyalurkan aspirasi mereka dalam rangka pemenuhan hak anak dan perencanaan pembangunan yang bersinergi dengan pemerintah,” jelas Fatma, Kepala Dinas P3AP2KB. Gusti sangat mensyukuri pencapaian tersebut. Menurutnya, hal-hal baik akan datang pada orang-orang yang menunggu, tapi hal-hal yang lebih baik akan datang untuk orang-orang yang keluar untuk mengejarnya. 

 

 

Penulis : Yasika Amanda (Field Facilitator kantor operasional WVI area Sambas) 

Penyunting : Mariana Kurniawati (Communication Executive) 


Artikel Terkait