Hasil Panen Melimpah, Petani Touna Rayakan Pesta Panen Padungku

Hasil Panen Melimpah, Petani Touna Rayakan Pesta Panen Padungku

Desa Bonebae 2, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah merupakan salah satu desa yang dikenal sebagai penghasil jagung. Namun, beberapa tahun sebelumnya desa ini kerap mengalami gagal panen akibat musim kemarau dan akses air yang sulit. Melihat hal ini, Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Touna membantu para petani untuk menanam varian labu tahan panas: butternut squash dan kabocha.

Pendampingan WVI ini salah satunya diikuti Saharudin, atau kerap dipanggil Papa Adhan sejak Oktober 2019. Ia bersama anggota Kelompok Mutiara dilatih untuk menanam butternut squash dan kabocha. Kondisi wilayah yang kering cocok untuk jenis labu kuning, sehingga butternut squash dan kabocha dapat tumbuh dengan baik. Hasilnya pun cukup memuaskan dan dapat dijual ke salah satu supermarket di Kota Palu.

Pendampingan WVI kepada Kelompok Mutiara tidak hanya dalam hal teknis penanaman saja, tetapi juga pendampingan bagi mereka untuk mengakses bantuan dari pemerintah. Salah satunya berupa alat pembudidaya mini yang diusulkan oleh anggota kelompok ke Dinas Pertanian setempat.

Kemajuan Kelompok Mutiara dalam pengelolaan pertanian hortikultura sudah mulai terlihat oleh pihak luar. Salah satunya adalah Wahana Lestari yang memberikan bantuan mulsa untuk menanam cabai, dan petugas pertanian kecamatan yang mendampingi mereka untuk mengakses benih bawang.

Hasilnya, Papa Adhan dan Kelompok Mutiara sukses membudidayakan labu madu, cabai dan bawang merah serta sayuran lainnya. Meningkatnya curah hujan di tengah tahun dan terbukanya akses PDAM dari desa lain juga menjadi faktor pendukung bagi petani di Bonebae 2 untuk berhasil membudidayakan jenis labu dan sayuran lainnya.

Keberhasilan mereka menanam labu, cabai dan sayur mayur lainnya membuat mereka mengawali syukuran atas panen atau biasa dikenal dengan Padungku. Papa Adhan bersama rombongan secara mandiri mengumpulkan hasil panen dan beberapa keperluan untuk acara Padungku dan bergotong royong mempersiapkan acara.

Dalam kegiatan ini mereka juga mengundang instansi terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Tojo Una-Una dan Dinas Pertanian Tojo Una-Una, serta Kepala Bina Kesejahteraan Keluarga Tojo Una-Una sebagai wadah brand dan advokat.

Papa Adhan mengatakan, pemerintah mendukung usaha petani dalam memberikan masukan-masukan pendukung dan akses pasar yang saat ini semakin sulit karena pandemi Covid-19.

“Tahun ini kami membuat Padungku berbeda dari tahun sebelumnya. Lebih besar, karena panen kita tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, ada cabai, butternut squash dan bawang merah. Kami senang ibu pertama Tojo Una-Una dan instansi terkait datang ke acara ini agar kami bisa menyampaikan secara langsung hal-hal yang kami butuhkan kedepannya," jelas Papa Adhan.

Papa Adhan dan kelompoknya berharap melalui Padungku, akses pasar produknya akan terbuka lebar, sehingga keluarga dan anak-anaknya dapat lebih merasakan manfaatnya.

Ditulis oleh: Staf Area Program Touna, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait