Implementasi Sekolah Aman Bencana di Lombok

Implementasi Sekolah Aman Bencana di Lombok

#LombokBangkitKembali - Pascabencana gempa bumi Lombok, Wahana Visi Indonesia (WVI) masih terus melakukan program sekolah aman bencana sebagai bentuk mitigasi bencana. Ini dilakukan mengingat masih terjadinya gempa-gempa kecil hingga saat ini. 

Dalam program sekolah aman bencana ini, WVI bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk mengajarkan anak-anak dan pihak sekolah dalam melindungi diri bila gempa terjadi. Kegiatan ini dilakukan di 15 sekolah layanan WVI di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Program sekolah aman bencana dilakukan selama 2 hari. Pada hari pertama, sekolah mendapatkan sosialisasi tentang perlindungan anak. Kegiatan ini dihadiri oleh wali murid, tokoh masyarakat, ketua komite, guru dan kepala sekolah. Hari kedua, diadakan sosialisasi bagaimana melindungi diri saat gempa dan benca lainnya serta diadakan simulasi sekolah aman bencana yang melibatkan seluruh murid dari kelas 1 hingga kelas 6, serta para guru dan kepala sekolah.

Nehemia Jimmy Ahalamani, Child in Emergency Specialist WVI mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana di sekolah. Pada kegiatan ini, masing-masing guru, kepala sekolah, murid, maupun penjaga sekolah memiliki peran dan fungsinya masing-masing dalam proses penyelamatan warga sekolah. Selain itu juga mereka berperan dalam pemetaan potensi risiko yang mungkin terjadi saat bencana.

“Dalam kegiatan sekolah aman bencana, para guru dan kepala sekolah memetakan risiko-risiko yang mungkin terjadi saat bencana baik di dalam maupun di luar kelas. Selain itu juga, mereka menentukan jalur evakuasi serta titik kumpul,” ungkap Jimmy.

Salah satu sekolah yang menjadi target kegiatan ini adalah SDN 3 Jenggala. Beberapa hari setelah dilakukannya kegiatan sekolah aman bencana di sekolah ini terjadi gempa dengan magnitudo 4,2 . Pada saat gempa terjadi, anak-anak melakukan penyelamatan diri seperti yang telah diajarkan.

“Saat gempa kemarin, anak-anak langsung keluar seperti yang telah diajarkan oleh WVI. Mereka keluar melalui jalur evakuasi dan berkumpul di titik kumpul yang sudah disepakati. Kami para guru, saat keluar kaget melihat mereka semua langsung menerapkan apa yang telah diajarkan oleh WVI,” terang Edi, salah satu guru di SDN 3 Jenggala.

Hingga saat ini WVI telah merampungkan kegiatan simulasi sekolah aman bencana di 15 sekolah target. Kegiatan ini merupakan dukungan Aktion Deutschland Hilft (ADH) asal Jerman bagi masyarakat di Lombok.

Ditulis oleh: Zara Fitria (Accountability Officer), Lombok Earthquake Emergency Response

 


Artikel Terkait