Kandang Percontohan Pembawa Berkah
Hasil produksi telur yang baik merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi para peternak ayam petelur. Sama halnya bagi Ibrahim Sila (49) salah satu peternak ayam petelur di Kompleks Peternak Saudara Unggas, Sulawesi Tengah. Sejak didirikan kandang percontohan di lahan miliknya, Ibrahim mulai merasakan perubahan dalam hasil telur di peternakannya.
“Produksi pada kandang percontohan lebih baik dibandingkan kandang lainnya (kandang tradisional) dan juga tidak harus terlalu sering dibersihkan kotorannya karena tinggi (kandang panggung),” ujar Ibrahim.
Kandang percontohan merupakan sarana yang telah dibangun oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui proyek Eggciting pada 2020 lalu, yang didanai oleh DSM dan SightLife, di dua wilayah dampingan yaitu di Kelurahan Pengawu, Kota Palu dan di Desa Sunju, Kabupaten Sigi. Kandang percontohan dibuat untuk meningkatkan kapasitas peternak dalam efisiensi dan produktivitas bertelur pada peternakan dampingan.
Perbedaan kandang percontohan dan kandang konvensional yaitu ada beberapa komponen yang terdapat di kandang percontohan yang tidak ada di kandang biasanya. Seperti tersedianya nipple drinker (wadah air minum), kipas angin, struktur kandang yang lebih tinggi, menggunakan tipe kandang baterai besi, tempat makan dari pipa, dll. Perbedaan fasilitas inilah yang membuat produksi telur pada kandang percontohan mencapai 90%.
Sejak berdirinya kandang percontohan, beberapa peternak dampingan WVI sudah mulai menerapkan sistem-sistem yang ada di kandang percontohan, seperti menggunakan nipple drinker. Walaupun belum semua bisa diterapkan, tetapi kandang percontohan tersebut memberikan semangat bagi para peternak untuk meningkatkan sistem kandang mereka.
Misalnya saja turut dirasakan Arifin (52), peternak lainnya. Sebelum adanya kandang percontohan, belum ada satupun peternak lokal yang mengetahui komponen-komponen yang terdapat di kandang percontohan tersebut. Seluruh peternak hanya memiliki modal sedikit saat mulai beternak, jadi kandang mereka tidak memiliki satupun komponen kandang percontohan.
Arifin sendiri mengaku sejak adanya kandang percontohan ini, mulai banyak peternak lain yang terinspirasi untuk juga mulai menggunakan komponen-komponen kandang percontohan, karena melihat grafik produktivitas telur yang terus naik.
“Saya berharap peternak lain yang belum mampu menggunakan komponen-komponen kandang percontohan juga bisa secepatnya menerapkannya. Agar ikut merasakan persentasi telur yang baik dan terus meningkat, hingga bisa merasakan untung yang maksimal dalam berusaha ayam petelur,” kata Arifin.
Proyek Eggciting di Kabupaten Sigi dan Kota Palu membantu peternak untuk mendapatkan pengetahuan dalam menerapkan sistem peternakan yang baik dan benar melalui Pelatihan Good Agriculture Practice (GAP). Hal ini akan membantu para peternak dampingan WVI dalam peningkatan kapasitas dalam efisiensi dan produktivitas ternak yang dapat pula meningkatkan kualitas hidup anak dan keluarga.
Ditulis oleh: Yohana Novelia Bawias & Bela Bestari, Staf PJI mitra Wahana Visi Indonesia