Ketika Jagung Menjadi Penyelamat Keluarga Kami

Ketika Jagung Menjadi Penyelamat Keluarga Kami

Muhammad Arif (41) atau yang akrab disapa Arif adalah pemilik Toko Tani Sejahtera yang berperan sebagai Intermediary Service Provider (ISP) di Desa Bulili, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi. Selain menjual input pertanian, Arif juga terlibat dalam aktif dalam pertanian hortikultura seperti menanam tomat dan cabe. Ia juga menanam jagung.

Pada awalnya, Arif yang berpendidikan SMA beserta Jurhana, istrinya melakukan pertanian kakao. Saat itu petani di Desa Bulili memperoleh penghasilan yang baik dari tanaman kakao, sehingga petani dapat menyekolahkan anak sampai ke tingkat perguruan tinggi. Namun, sejak tahun 2018 pertanian kakao di desa tersebut mengalami penurunan hasil panen yang cukup besar yang disebabkan oleh serangan hama.

Penurunan hasil panen kakao tersebut berdampak pada pendidikan anak. Banyak anak di desa ini yang putus sekolah dikarenakan penghasilan utama keluarga petani di desa ini adalah dari tanaman kakao. Kondisi inilah yang mendorong Arif beserta petani lainnya beralih dari tanaman kakao ke tanaman jagung.

“Awalnya saya bersama teman-teman petani di desa ini mencoba menanam bibit jagung HJ 21 (bantuan pemerintah). Namun hasilnya sangat mengecewakan,” kata Arif.

Pada Juni 2018, Arif mengikuti pameran jagung NK 212 di Desa Bobo yang diadakan oleh PT. Syngenta bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia melalui proyek Moringa. Arif sangat tertarik untuk menanam jagung NK karena mendapatkan informasi bahwa jenis jagung ini memiliki potensi hasilnya yang besar. Pengetahuan budidaya tanaman jagung NK yang didapatkan Arif ketika mengikuti pameran tersebut juga dia bagikan kepada petani lain di desanya.

Pada tahun 2019, Arif membeli 5 kg benih NK Sumo yang dibagikan kepada 5 orang petani. Hal ini dia lakukan selain untuk mempromosikan benih NK Sumo juga dalam rangka mendorong petani di desa tersebut untuk menggunakan benih berkualitas dalam pertanian jagung. Saat salah satu petani di desa tersebut menanam 1 kg NK Sumo dan mendapatkan hasil 1.020 kg membuat petani di desa Bulili semakin termotivasi untuk menanam jagung dengan menggunakan benih NK Sumo.

Menurut Arif, dari total 800 Ha luas pertanian kakao di Desa Bulili, sudah sekitar 160 Ha menjadi lahan pertanian jagung.

“Selain terjadi peningkatan hasil panen perubahan lain yang terjadi saat ini adalah sudah sebagian besar petani di Desa Bulili menerapkan cara tanam yang benar yang diperoleh dari sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia bekerja sama dengan PT. Syngenta,” tambah Arif.

Hasil panen yang meningkat juga membawa peningkatan ekonomi bagi keluarga petani, sehingga saat ini anak-anak di desa tersebut bisa bersekolah sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Arif berharap PT Syngenta terus melakukan pendampingan kepada petani jagung di Desa Bulili agar petani mendapat solusi yang baik terkait masalah-masalah yang dihadapi dalam pertanian jagung. Ia juga berharap agar petani-petani jagung yang belum menggunakan benih berkualitas beralih menggunakan benih NK, sehingga mereka juga bisa mengalami peningkatan ekonomi.

“Saya sudah melihat bagaimana hancurnya petani saat hasil panen kakao anjlok. Dan saya pun merasa hancur melihat hal itu. Saat ini jagung menyelamatkan ekonomi keluarga serta anak-anak kami,” pungkas Arif.

Ditulis oleh: Nofrin Tobigo, Konsultan Lapangan Proyek Moringa Sulawesi Tengah Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait