Membagikan Wawasan, Menularkan Semangat agar Anak-anak Papua Mahir Membaca

Membagikan Wawasan, Menularkan Semangat agar Anak-anak Papua Mahir Membaca

Di sebuah desa kecil yang terletak di tengah hamparan hijau pegunungan Papua, terdapat satu Sekolah Dasar tempat di mana anak-anak belajar dan bermain dengan ceria. Namun, di balik senyum mereka terdapat tantangan besar yang harus dihadapi yaitu, rendahnya tingkat literasi para murid yang duduk di kelas satu sampai tiga SD. Padahal, sekolah ini memiliki potensi untuk menjadi sarana belajar membaca yang baik bagi anak-anak. Potensi ini pun berhasil tergali ketika guru-guru saling berbagi wawasan mengenai metode belajar-mengajar yang literat. 

Beberapa guru dari SD lain yang sudah terlebih dulu menerapkan kelas yang literat melakukan kunjungan dan pelatihan untuk guru-guru di desa kecil ini. Para guru membagikan model program Wahana Literasi yang bukan hanya mengajar anak membaca, tetapi juga memastikan anak benar-benar memahami apa yang mereka baca. Selain fokus pada peningkatan kapasitas guru di sekolah, Wahana Literasi juga fokus pada pengembangan lingkungan yang literat. Oleh karena itu, masyarakat dan orang tua diharapkan terlibat dalam kegiatan baca di rumah atau lingkungan desa. 

Bu Septa, seorang guru di SD yang sudah menerapkan Wahana Literasi mengatakan, “Saya baru pertama kali ke sekolah di desa ini. Selain pengembangan ruang kelas, saya juga rindu melihat anak-anak dari SD saya menjadi tutor sebaya di sini," ungkapnya dengan senyum tulus. Pada kesempatan kali ini, Bu Septa berbagi tentang pembuatan materi-materi sederhana namun indah dan efektif meningkatkan keterampilan literasi anak-anak. Dinding kelas yang tadinya kosong sekarang sudah bisa diberdayakan sebagai media ajar yang siap memberikan ilmu bahkan ketika guru tidak hadir. 

"Saya berharap ke depannya ini tetap berlanjut, bahkan melibatkan seluruh guru dari SD tempat Bu Septa mengajar," kata Bu Evi, guru di SD yang berada di desa. Kehadiran Bu Septa bukan hanya berhasil membagikan wawasan, tapi juga menularkan semangat pada Bu Evi dan guru-guru lainnya. Para guru dari kedua sekolah ini merencanakan untuk melanjutkan kegiatan “bedah kelas”. Selain itu, mereka juga merencanakan program tutor sebaya dari sekolah-sekolah lain yang berada di Pegunungan Tengah. 

Dari pertemuan pertama ini, anak-anak sudah dapat merasakan manfaatnya. Sekarang kelas mereka lebih menarik, dengan hiasan huruf warna-warni. Hal ini akan semakin mendukung proses belajar mereka. 

Kini, semangat perubahan terus menggelora. Harapan besar tersemat dalam hati setiap guru, bahwa semangat belajar ini akan menular sampai ke pelosok nusantara. Dengan pembelajaran yang bermakna, anak-anak di Pegunungan Tengah dapat siap mengarungi dunia dengan kepercayaan diri dan pengetahuan yang lebih luas. 

 

 

Penulis: Joko Prasetyo (Manager kantor operasional WVI di Pegunungan Tengah) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait