Mendorong Kebijakan BUMDes yang Inklusif Lewat Pemilihan GESI Champion

Mendorong Kebijakan BUMDes yang Inklusif Lewat Pemilihan GESI Champion

Kesetaraan gender masih menjadi isu sosial yang diperdebatkan di berbagai lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat. Ketidakadilan gender menyebabkan terbatasnya akses kaum perempuan terhadap kesehatan, kesempatan kerja, alat produksi dan keterlibatan saat perencanaan di Desa. Melalui program ENVISION, Yayasan Alfa Omega dan Wahana Visi Indonesia (WVI) atas dukungan Uni Eropa mendorong keterlibatan kaum perempuan, anak muda dan kaum disabilitas untuk mendukung pembangunan ekonomi desa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)

Salah satu aktivitas untuk mendorong BUMDes yang lebih inklusif yaitu melalui kegiatan Pelatihan dan Pemilihan GESI (Gender Equality and Social Inclusion) Champion bagi 100 Fasilitator Desa terpilih dari 20 Desa yang ada di Kabupaten Kupang. Dengan terpilihnya 20 orang GESI Champion diharapkan dapat menjadi agen penggerak GESI di tingkat desa serta memastikan adanya BUMDes yang inklusif di masing-masing desa. Ini tentunya akan sangat membantu berjalannya program ENVISION.   

Kegiatan berjalan dengan penuh sukacita karena masing-masing fasilitator begitu bersemangat mengikuti kegiatan dan aktif dalam menyampaikan pendapat mereka terkait isu maupun masalah ketidaksetaraan yang mereka alami di lingkungan mereka khususnya yang ada di BUMDes.

Yomince Laiskodat (56) terpilihh menjadi salah satu GESI Champion. Meski sudah berumur dan sudah memiliki cucu, tetapi Yomince masih dipercaya oleh sesame fasilitator desa untuk menjadi GESI Champion.

“Adanya perubahan yang baik serta kami bisa dilbatkan dalam semua kegiatan di desa sehingga bisa kami dorong khususnya untuk GESI dan perubahan secara inklusif di BUMDes desa kita,” ujar wanita yang kerap dipanggil Mince ketika menyampaikan kesannya saat terpilih menjadi GESI Champion dari Desa Batuinan.

Bagi ibu 2 anak yang sehari-harinya menjalani kehidupan sebagai seorang ibu rumah tangga ini, diberikan kesempatan untuk menjadi Koordinator Fasilitator Desa Batuinan merupakan pencapaian yang sangat membanggakan. Ia pun berterima kasih untuk kepercayaan yang diberikan oleh sesama fasilitator Desa untuk menjadi pemimpin dan agen penggerak GESI di Desa.

Ia berharap agar dengan adanya fasilitator desa, maka seluruh GESI Champion dapat mendorong kebijakan BUMDes di Desa yang lebih inklusif, dengan memperhatikan suara dan keterlibatan perempuan, pemuda dan disabilitas dalam perencanaan dan implementasi BUMDes.

Ditulis oleh: Okto Delfis Tungga Nusa, YAO Officer Mitra Wahana Visi Indonesia

*Materi publikasi ini diproduksi dengan bantuan hibah dari Uni Eropa. Pendapat/pandangan yang dinyatakan dalam materi publikasi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab Wahana Visi Indonesia dan bukan mencerminkan pendapat/ pandangan Uni Eropa


Artikel Terkait