Menemukan Suara Anak-anak: Penelitian yang Dipimpin Anak Membuat Perubahan di Bengkayang

Menemukan Suara Anak-anak: Penelitian yang Dipimpin Anak Membuat Perubahan di Bengkayang

Anak-anak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat semakin memiliki ruang untuk bersuara melalui kegiatan Child-Led Research (CLR). CLR merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Forum Anak dan terbukti membawa banyak manfaat. Bukan hanya anak-anak yang menjadi peneliti, CLR juga memberi manfaat untuk masyarakat desa. Laporan penelitian dapat menjadi dasar yang valid untuk mengkampanyekan perubahan-perubahan di desa.  

“Semenjak saya mengikuti kegiatan CLR, saya sudah sedikit mengerti cara menganalisa data dan cara pencarian topik penelitian. Contohnya tentang dampak sampah dan pemanfaatan lain dari sampah. Saya juga sudah tahu mewawancarai orang dan saya lebih percaya diri lagi,” cerita Dinda, seorang anak perempuan yang menjadi peneliti anak di desa dampingan WVI untuk area Kabupaten Bengkayang. 

Dengan melakukan proses CLR dari awal hingga akhir, anak-anak juga semakin sadar akan isu-isu yang terjadi di sekitarnya. Selain isu yang dekat dengan dunia anak-anak, ada juga isu-isu lain yang ternyata penting untuk diteliti. Proses analisa data juga menjadi salah satu cara yang memicu anak-anak dapat berpikir kritis. 

“Kita jadi mengetahui bagaimana caranya meneliti suatu isu, mengumpulkan semua jawaban dari responden terkait isu, kemudian menggabungkannya jadi satu. Untuk isu sampah, hasil penelitiannya dapat meningkatkan kepedulian terhadap sampah,” tutur Dinda. Melalui penelitian ini, Dinda dan peneliti lainnya juga jadi paham kalau sekecil apapun sampah itu, jika dibiarkan berserakan begitu saja dapat berdampak buruk bagi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.  

Setelah menuntaskan seluruh proses penelitian dan menghasilkan laporan, Dinda merasa bahwa hasil ini ternyata bisa menjadi alat yang ampuh dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Dengan data-data yang faktual dan analisa yang mendalam, anak-anak dapat memiliki materi yang baik untuk menyuarakan dampak sampah bagi lingkungan tempat tinggal mereka di desa. 

“Ilmu dari kegiatan CLR ini bisa dipakai di jenjang studi yang lebih tinggi contohnya saat kuliah. Ketika diminta untuk meneliti suatu isu, saya sudah tidak bingung tentang cara dan tahapan meneliti,” pungkasnya. 

 

 

Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive)


Artikel Terkait