Mengisi Waktu Luang dengan Mengajar

Mengisi Waktu Luang dengan Mengajar

#BersamaMelawanCovid19 - Pada masa pandemi Covid-19 ini, tidak heran jika sebagian besar anak mungkin mengisi waktu luang mereka dengan bermain gawai atau sekadar bercengkerama dengan keluarga. Pilihan ini tentu hal yang lumrah saat kondisi mengharuskan untuk tetap tinggal di rumah demi mencegah penularan virus. Lantas bagaimana dengan anak-anak di desa yang tinggal jauh dari paparan sinyal dan bahkan belum teraliri listrik? Mereka punya cara masing-masing untuk menikmati waktu luang mereka yang terasa lebih lama dari biasanya.

Rut (11), seorang pelajar di salah satu desa dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) Kabupaten Landak punya acara unik untuk mengisi waktu kosongnya saat sekolah sedang ditutup. Ia mengumpulkan anak-anak yang duduk di kelas rendah, terutama siswa kelas 1 dan mengajar mereka untuk berhitung dan mengenal huruf.

Rut membuat kelompok belajar bagi anak-anak tersebut. Kegiatan belajar ini biasa ia lakukan pada pukul 6-7 malam.

“Saya senang bisa mengajari mereka. Tujuan saya supaya mereka bisa jadi orang yang pandai. Walaupun tidak belajar di sekolah, saya mau mereka tetap belajar di rumah,” ujar siswa 5 SD ini.

Rut yang setiap harinya juga belajar di rumah bersama ibunya merasa bahagia bisa membagikan ilmunya kepada adik-adik kelasnya. Rut terinspirasi dari sang Ibu yang adalah seorang guru. Setiap hari ibunya mengumpulkan siswa di dekat rumah untuk melakukan aktivitas belajar, sedangkan untuk siswa dengan tempat tinggal yang jauh, ibunya akan mengunjungi rumah mereka secara bergiliran.

Kegiatan belajar kelompok yang dilakukan Rut tidak pernah sepi. Setidaknya ia mendapatkan kunjungan dari 3-4 murid setiap harinya.

“Saya mengajar mereka berhitung, mengeja, kenal huruf saat malam hari. Kalau siang mereka akan ke ladang dibawa orang tua mereka,” jelas anak yang bercita-cita menjadi Polwan ini.

Saat pandemi ini keberadaan teknologi dan fasilitas yang mumpuni menjadi sebuah kebutuhan, bukan hanya bagi orang dewasa tetapi juga bagi anak. Namun, keterbatasan dari akses ini justru memberi ruang bagi Rut untuk ikut membantu adik-adik kelasnya di saat sekolah tidak lagi bisa menjadi tempat belajar.  
 

Ditulis oleh: Fenny Samosir, TP Coordinator Area Program Landak Wahana Visi Indonesia

 


Artikel Terkait