Penghasilan Keluarga Bertambah Berkat Teknik Irigasi Tetes

Penghasilan Keluarga Bertambah Berkat Teknik Irigasi Tetes

Menjadi seorang tenaga honorer selama delapan tahun lebih di kantor Pemerintah Kabupaten Kupang, ternyata tidak menjadi kebanggan bagi George Yakobus Nenobesi (44) dan keluarganya. Dengan penghasilan berkisar antara Rp750.000–Rp800.000 setiap bulannya, membuat pria yang akrab disapa Om Kobus ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi keluarganya.

Situasi ini membuat tekad Om Kobus untuk menjadi seorang petani hortikultura semakin bulat. Apalagi setelah melihat kesuksesan yang telah dirasakan oleh saudara dan tetangganya dalam bertani tanaman hortikultura.

Lewat program pembuatan demontration plot (demplot) hortikultura oleh royek Moringa Wahana Visi Indonesia (WVI) yang didukung oleh Australian Aid (AUSAID) dengan penerapan irigasi tetes bersama mitra Power Agro, Om Kobus, kakak serta adiknya bergabung untuk mencoba menggunakan jaringan irigasi tetes.

Awalnya Om Kobus dan saudaranya tidak mau mencoba irigasi tetes lagi karena memiliki pengalaman tidak sedap, di mana saat itu hasil produksi yang mereka dapatkan kurang memuaskan. Namun, lewat proses diskusi dan berbagi pengalaman serta kesepakatan yang dibuat bersama, maka aplikasi irigasi tetes yang dikembangkan oleh Power Agro ini mau dilakukan pada lahan milik Om Kobus dan Sakarias Nenobesi.

Dengan adanya irigasi tetes ini, Om Kobus dan keluarga merasa sangat terbantu karena semua pekerjaan berjalan dengan sangat efisien terutama dalam penggunaan air.

Guna melakukan efisiensi penggunaan air pada lokasi demplot hortikultura, WVI pun kembali bekerja sama dengan para mitra (Power Agro dan Politani Undana) untuk menguji coba penggunaan water sensor yang nantinya akan berdampak pada berkurangnya biaya pengeluaran sebagai biaya produksi.

“Selain itu kami bisa mengerjakan lebih dari satu kebun dalam satu musim tanam,” ujar istri dari Om Kobus.

Hasil yang didapatkan dari pemakaian teknologi irigasi tetes ini pun membuat Om Kobus bersyukur dan berterima kasih, karena setelah berjalan beberapa waktu, teknik ini sangat memberikan keuntungan baginya dan keluarga.

“Saya dan keluarga serta teman-teman petani yang melakukan hortikultura di sekitar lokasi demplot sangat berterima kasih pada proyek Moringa WVI yang telah membawa suatu perubahan baru bagi kami untuk perkembangan dan kemajuan usaha tani hortikultura di desa kami,” ungkap Om Kobus.

Kini, telah banyak petani yang memutuskan melakukan pola irigasi tetes. Proyek Moringa di NTT membantu petani untuk mendapatkan pengetahuan dalam mengaplikasikan teknik-teknik pertanian yang baik. Hal ini akan membantu petani meningkatkan hasil pertanian yang bisa berguna bagi kebutuhan anak dan rumah tangga.

Ditulis oleh: Matheos Dima, Konsultan Eksternal Proyek Moringa Wahana Visi Indonesia
Disunting oleh: Klaudia Mawuntu, Intern Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait