Rindu Sekolah Tatap Muka, Dua Remaja Ini Ikut Vaksinasi
Sejak awal bulan Juli 2021, vaksinasi mulai diperuntukan bagi anak-anak berusia 12-17 tahun di seluruh Indonesia. Dengan vaksinasi, risiko penularan dan akibat infeksi COVID-19 bagi anak dapat diminimalkan. Program ini disambut baik oleh para pelajar, termasuk Alya (14) dan Wulan (16) yang sudah lama berharap bisa kembali belajar tatap muka di kelas.
Alya dan Wulan adalah dua di antara puluhan remaja yang mengikuti program vaksinasi di salah satu puskesmas di Jakarta Timur pada 1 September 2021. Dua remaja putri ini sudah mempersiapkan diri dari beberapa hari sebelumnya. Keduanya sangat bersemangat mengikuti program vaksinasi ini.
“Saya sudah belajar daring sejak 2020. Saya sangat rindu sekolah tatap muka. Kalau belajar daring saya tidak bisa belajar maksimal dan bersosialisasi. Kuota internet saya juga kadang kurang untuk belajar,” cerita Alya tentang pendapatnya mengenai sekolah daring.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Wulan yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan. Menjadi murid baru dan mengikuti sekolah daring sungguh menjadi sebuah tantangan bagi Wulan.
“Materi pelajaran susah dicerna karena penjelasan dilakukan secara daring. Paket internet sering cepat habis. Tadinya hanya butuh Rp60 ribu sebulan untuk internet sekarang jadi Rp120 ribu. Biaya ini sangat berat buat keluarga kami karena Ayah saya tidak lagi bekerja akibat terdampak pandemi. Saya ingin pandemi berakir dan bisa kembali sekolah tatap muka,” ujar Wulan.
Dengan alasan tersebut, kedua remaja ini menitip harapan pada program vaksinasi. Alya dan Wulan ingin supaya anak-anak sebaya mereka juga ikut program vaksinasi sehingga kegiatan belajar tatap muka bisa kembali digelar dengan aman.
“Untuk teman-teman, ayo vaksin! Vaksin untuk keuntungan diri kita sendiri. Jangan takut. Jangan lupa memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan juga supaya COVID-19 segera berlalu,” lanjut Wulan.
Kegiatan vaksinasi yang diikuti oleh Alya dan Wulan merupakan bagian dari program vaksinasi keliling sebagai bentuk respons Wahana Visi Indonesia (WVI) terhadap COVID-19 gelombang kedua yang terjadi di Indonesia. Di Provinsi DKI Jakarta, program ini terselenggara atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Rumah Zakat. Program vaksinasi keliling juga diselenggarakan di Kota Surabaya, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Dengan vaksinasi keliling, diharapkan 1.000 orang dewasa, 2.250 anak, 750 penyandang disabilitas mendapat vaksin dosis pertama pada bulan September.
Ditulis oleh Rena Tanjung, Communications Officer, Wahana Visi Indonesia