Sering Alami Perundungan, Galvin Kini jadi Andalan Bank Sampah

Sering Alami Perundungan, Galvin Kini jadi Andalan Bank Sampah

Tumbuh dengan bentuk fisik yang berbeda dengan teman-temannya, membuat Galvin (18) seringkali mengalami perundungan semasa kecil. Bentuk lingkar kepalanya yang lebih besar dibandingkan anak seusianya serta mengalami kesulitan berkomunikasi verbal membuat Galvin kerap diolok dan dijauhi oleh teman sebayanya.

Galvin tumbuh menjadi anak yang penyendiri dan sulit berinteraksi dengan orang lain. Namun, Sadiyah, ibu dari Galvin terus mendukungnya. Banyak hal telah dilakukannya demi kepentingan Galvin, termasuk membiarkan Galvin mendapatkan pendidikan di sekolah negeri dan bukan di Sekolah Luar Biasa.

Meski Galvin kerap mengalami kesulitan menerima pelajaran di sekolah umum dan mendapatkan nilai di bawah rata-rata, Sadiyah tetap tidak patah semangat. Ibu dua anak ini terus memberikan dukungan kepada anak sulungnya tersebut.

Hal lain yang dilakukan Sadiyah adalah memperkenalkan Galvin dengan aktivitas Bank Sampah Suka Senang di Kelurahan Semper Barat, Jakarta Utara. Sebagai ketua Bank Sampah Suka Senang, Sadiyah merasa perlu mengajarkan Galvin untuk terus berinteraksi dengan banyak orang.

Sadiyah juga aktif mengajak Galvin terlibat dalam pelatihan-pelatihan terkait bank sampah yang diadakan proyek Phinla Wahana Visi Indonesia, yang didanai oleh pemerintah Jerman (BMZ).

“Saya ingin kelak Galvin menggantikan saya sebagai pengurus bank sampah. Saya ingin mengajarkan dia bahwa sampah juga bisa menghasilkan uang. Melalui bank sampah nantinya dia bisa mendapat uang sekaligus berdampak bagi lingkungannya. Dengan demikian, mungkin nanti dia tidak dikucilkan lagi,” ucap Sadiyah haru.

Galvin, dalam segala keterbatasannya, dengan tekun mengikuti pelatihan dan praktik langsung di Bank Sampah Suka Senang. Meskipun diawal-awal terasa sulit dan harus didampingi oleh Sadiyah, kini siswa kelas 12 SMK ini sudah dapat diandalkan dalam melakukan penimbangan bahkan pencatatan di bank sampah.

“Saya senang bantu mama di bank sampah. Saya berharap lingkungan di sekitar saya bisa makin bersih dan anak-anak bisa menikmati lingkungan yang sehat dan bebas sampah!” kata Galvin bersemangat.

Ditulis oleh: Franz Sinaga, Pedaman Halawa, Staff Proyek Phinla & Putri Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait