Sosialisasi Covid-19 Hingga Kampung Terjauh

Sosialisasi Covid-19 Hingga Kampung Terjauh

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan maret lalu masih terus berlangsung. Informasi yang beredar di masyarakat pun bermacam-macam, demikian hal nya dalam merespons. Ada masyarakat yang merasa takut, ada yang biasa-biasa saja, dan ada juga yang menganggap enteng. Namun, hal berbeda justru terjadi di masyarakat salah satu kampung di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Melabo adalah nama kampung tersebut. Kampung ini merupakan kampung terjauh, bagian dari Desa Setia Budi, Kabupaten Bengkayang. Kampung Melabo tidak bisa diakses mobil dan sulit dijangkau dengan sepeda motor saat musim hujan. Situasi seperti ini membuat informasi terkait pandemi Covid-19 menjadi jarang terdengar di masyarakat kampung.

Mulyadi, seorang Ketua RT di kampung Melabo, membenarkan hal tersebut. Meski masih jarang diperbincangkan, bantuan pemerintah sudah diterima masyarakat desa berulang kali.

“Kami diminta untuk selalu memakai masker dan cuci tangan, tetapi kenapa harus cuci tangan dan pakai masker saya juga tidak terlalu paham, saya ikut saja karena ini untuk kebaikan kami,” cerita Mulyadi.  

Suatu hari, Mulyadi berinisiatif untuk mengunjungi kantor WVI Area Program Bengkayang setelah tahu bahwa WVI akan mendampingi Desa Setia Budi untuk menyosialisasikan informasi terkait Covid-19. Mulyadi dan dua orang warga Kampung Melabo berdiskusi dengan WVI terkait pengadaan kegiatan sosialisasi serupa di kampung mereka.  

“Jarak ke kampung kami bukan halangan untuk membantu masyarakat yang ada di sini. Bukan karena saya (ketua) RT tapi karena semua yang ada di sini adalah orang tua dan keluarga saya,” tambahnya.

Perjalanan staf WVI ke Kampung Melabo terbilang sulit. Jalanan yang berlumpur, licin dan sangat sempit, membuat staf harus ekstra hati-hati dalam membawa motor menuju Kampung Melabo. Perjalanan dengan rute tercepat saja bahkan harus ditempuh selama 2 jam.

Meski demikian, bantuan Mulyadi dan teman-temannya memudahkan program sosialisasi terjadi di kampung ini. Secara sukarela mereka membantu proses distribusi sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk kegiatan di Kampung Melabo.

Tak hanya sosialisasi dan distribusi peralatan sanitasi, masyarakat Kampung Melabo juga mendapatkan buku panduan terkait pencegahan Covid-19. Buku tersebut dapat dibaca oleh segala usia, sehingga memudahkan masyarakat mengerti bagaimana menjaga dirinya dari penyebaran Covid-19.

“Terima kasih kepada WVI yang sudah membantu kami, walapun kondisi kami yang jauh dan jalan yang sulit tetapi masih mau memperhatikan kami di sini. Anak-anak saya sangat senang sekali mendapat bantuan ini. Sejak mendapat ember cuci tangan, saya melatih anak-anak saya untuk cuci tangan dan meminta mereka untuk selalu cuci tangan sebelum masuk ke rumah saat pulang bermain,” pungkas Mulyadi bahagia.
 

Ditulis oleh: Yan Riwu, CESP Area Program Bengkayang Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait