Suara dan Aksi Warga Negara, Solusi Perbaikan Kualitas Pelayanan di Desa

Suara dan Aksi Warga Negara, Solusi Perbaikan Kualitas Pelayanan di Desa

Desa Fataatu, Kabupaten Ende, NTT sudah memiliki fasilitas pelayanan masyarakat seperti posyandu, atau fasilitas air. Sayangnya, fasilitas ini kerap tidak dimanfaatkan dengan maksimal karena rendahnya perhatian pemerintah desa dan pengetahuan warga desa. Akibatnya, warga sendiri juga lah yang merugi.

Turut merasakan keresahan warga, Wahana Visi Indonesia Area Program Ende mencoba memberikan menjadi penengah sekaligus memberikan solusi kepada pemerintah dan warga desa melalui pendekatan Suara dan Aksi Warga Negara (Citizen Voice and Action) yang diikuti oleh seluruh warga desa dan para pejabat desa. Program ini dilakukan dengan mengumpulkan aspirasi warga desa melalui metode Kartu Penilaian Kinerja.

Layanan komite air, posyandu dan isu minimnya angka kepemilikan akta kelahiran adalah beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Beberapa masalah yang muncul seperti tidak adanya anggaran dari pemerintah desa untuk infrastruktur air warga, rendahnya kesadaran warga untuk merawat fasilitas air, sarana dan peralatan posyandu yang tidak lengkap serta minimnya kesadaran para orang tua untuk membawa anak mereka ke posyandu.  

Bayolus Misa (46), Sekretaris Desa Fataatu adalah salah satu yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Dirinya melihat bahwa dengan metode Kartu Penilaian Kinerja tersebut, semua orang bebas berpendapat dan menilai kinerja dari komite air, posyandu dan pemerintah desa sekaligus memberikan solusi.

“Metode ini bukan hanya kritik tapi ada jalan keluarnya juga yakni usulan perbaikan. Sangat terbuka dan kita saling terbuka satu sama lain, sehingga saya yakin akan ada perbaikan kalau kita semua berani kitik dan berani beri solusi,” jelas Bayolus.

Ditambahkannya, kritik dan usulan dari warga desa tersebut nantinya akan ditampung oleh pemerintah desa untuk disesuaikan dengan keuangan desa, mengingat banyaknya anggaran desa yang dipangkas akibat pandemi Covid-19. Bayolus berharap, usulan yang diberikan oleh warga juga dapat dipaparkan hingga pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

“Kami selaku pemerintahan desa akan terus berusaha perbaiki diri jika ada kekurangan. Terima kasih kepada WVI yang sudah dampingi kami selama ini termasuk untuk kegiatan hari ini,” pungkasnya.

Ditulis oleh: Yohanes Brechmans Tanaboleng, WASH Coordinator Area Program Ende Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait