Terus Mengajar di Tengah Pandemi
#BersamaMelawanCovid19 - Rini (46) telah 11 tahun mengabadikan dirinya menjadi guru dan mengajar anak-anak di TK dan SD di Desa Mensiap Baru, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kecintaannya terhadap anak-anak membuat Rini bertahan mengajar hingga bertahun-tahun, bahkan sekalipun Rini dan anak didiknya tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Imbauan yang dikeluarkan pemerintah untuk menutup sarana pendidikan dan menggantinya dengan pembelajaran dari rumah membuat Rini harus belajar mengerti kesulitan anak-anak dalam belajar. Melihat kesulitan tersebut, Rini memutuskan untuk tetap mengajar anak-anak dengan memperbolehkan mereka untuk datang belajar di kediamannya.
Kelompok belajar yang dibuatnya itu selalu aktif setiap hari. Para siswa TK dibiarkan datang bergantian dan memberlakukan jadwal kedatangan siswa untuk menghindari kerumunan.
“Tentu ada yang berbeda mengajar dan belajar di rumah, biasanya disekolah anak-anak bebas bermain satu sama lain, tapi kini suasana tersebut tidak lagi kami rasakan. Saya melakukan sistem rotasi kepada mereka,” jelas ibu tiga anak ini
Selain sistem rotasi, Rini memberlakukan aturan yang harus dipatuhi anak-anak sebelum memasuki rumah, yakni: mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker dan menempatkan posisi anak berjarak minimal satu meter.
Wahana Visi Indonesia melalui respons tanggap darurat pandemi Covid-19 (COPE) di Area Program Melawi Sintang membantu Rini dan murid-muridnya melalui penyediaan masker kain dan penyediaan sarana CTPS untuk mendukung proses yang dilakukan.
Selain menyediakan tenaga dan tempat belajar, Rini juga memberikan buku bacaan kepada orang tua, yang bisa digunakan untuk mendukung anak belajar dan berkreativitas di rumah.
“Bukunya saya antarkan ke rumah-rumah dan menitip pesan kepada orang tua untuk berkegiatan di rumah. Belajar itu tidak ada batasnya, mau ada covid-19 atau tidak, anak-anak harus berkreasi di rumah, dan sudah menjadi tugas orang tua untuk mendampingi mereka,” tambahnya
Pada masa pandemi seperti saat ini akan terlihat sosok-sosok guru yang bisa dikatakan sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa seperti Rini yang tetap berjuang memberikan waktu dan perhatian kepada anak-anak didiknya. Meskipun tanpa imbalan, orang-orang ini tetap ikhlas menjalankan panggilannya sebagai seorang guru.
Ditulis oleh: Margaretta Siregar, Area Program Manager Melawi Sintang dan Rika Oktaviana, TP Health Coordinator Wahana Visi Indonesia