Tiara Si Anak Penggerak Perlindungan Anak

Tiara Si Anak Penggerak Perlindungan Anak

Menjadi anak yang hidup di desa, bukan berarti tidak bisa mendapatkan informasi tentang perlindungan anak.  Anak-anak juga sebaiknya mengetahui akan pentingnya perlindungan anak yang dijaga orang dewasa di sekitar mereka. Itulah yang dirasakan oleh Tiara (9), salah satu anak dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Landak.

Tiara merupakan anak dari aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang selama ini bekerja untuk memperjuangkan perlindungan anak di desanya. Yonas, itulah nama ayah dari Tiara yang juga adalah ketua PATBM. 

Di desa tersebut, para aktivis dan pemerintah desa yang bekerja sama dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sedang membangun suatu Peraturan Desa (Perdes) Perlindungan Anak.  Melihat betapa mulianya pekerjaan dari sang ayah, Tiara juga senang berbagi di sekolah tentang apa itu kekerasan terhadap anak.

“Sering saya bilang sama teman-teman saya di sekolah untuk tidak mengganggu adik kelas (melakukan perundungan) karena itu termasuk kekerasan,” kata anak yang bercita-cita menjadi seorang Polisi Wanita ini.

Kali ini, Tiara yang didampingi sang ayah juga mempromosikan kampanye Stop Pernikahan Usia Anak pada kegiatan Hari Anak Nasional yang dilaksanakan di desanya. 

Kai bulis besue omor gi angot, itu artinya jangan menikah dulu umur masih muda,” jelas siswa 4 SD ini sambil membawa tulisan kampanye tersebut.

Rasa sayang yang diberikan ayahnya, membuat Tiara tergerak untuk terus berkarya membagikan kebaikan bagi anak-anak seusianya.  

Tiara berharap, pesan Stop Pernikahan Usia Anak ini bisa dilihat oleh orang lain di desanya dan orang-orang mulai menyadari pentingnya memperhatikan usia dalam pernikahan. Dirinya juga berharap agar peraturan desa terkait perlindungan anak di desanya bisa segera diwujudkan. 

Ditulis oleh: Heri Riyanto, CPC Area Program Landak Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait