Tokoh Agama Bergerak untuk Perlindungan Anak

Tokoh Agama Bergerak untuk Perlindungan Anak

Gereja memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya perlindungan anak. Terkait hal ini, sejak tahun 2023 Wahana Visi Indonesia (WVI) mendorong implementasi Gereja Ramah Anak (GRA) di wilayah dampingan, salah satunya di Kabupaten Bengkayang. Inisiatif ini mendapatkan tanggapan positif dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang dan 22 Gereja yang juga berkomitmen menjadi Gereja Ramah Anak. 

“Di Gereja kami, masih ada anak usia SMP yang masih kesulitan membaca dan berhitung. Selain itu, anak balita masih ada yang stunting. Saya juga masih temukan anak-anak yang diperlakukan secara kasar oleh orang tua. Ini jadi perhatian bagi saya sebagai gembala dan membuat saya tertarik untuk mengimplementasikan program Gereja Ramah Anak,” ujar Heri (44 tahun). 

Setelah beberapa kali mengikuti seminar dan pelatihan terkait perlindungan anak, gender, penghapusan kekerasan seksual dan pernikahan usia anak serta Gereja Ramah Anak, Heri bersama jemaatnya semakin berkomitmen untuk menjadi Gereja Ramah Anak. “Setelah menandatangani komitmen Gereja Ramah Anak, saya dan beserta anggota Gugus GRA mulai menyusun beberapa program seperti pojok baca, Pemberian Makanan Tambahan, pemasangan stiker Kawasan Tanpa Rokok, dan kegiatan kebun gereja. Program ini juga kami diskusikan dan juga merupakan usulan Forum Anak Gereja yang juga kami bentuk sebagai wadah partisipasi anak,” ujar gembala yang suka bermain sepak bola ini.  

“Saya sangat bersyukur karena program ini didukung oleh jemaat saya. Mereka menyumbangkan buku-buku ke gereja, membantu menjadi tutor pojok baca, dan bergotong royong dalam membangun pojok baca dan kebun gereja,” jelas Heri. Untuk mendukung program Gereja Ramah Anak ini, jemaat juga berkomitmen dengan Gerakan 2.000 Rupiah untuk Anak Sehat dan Cerdas yang digagas oleh Gugus Tugas GRA.  

Program Gereja Ramah Anak ini memberi dampak yang positif bagi anak-anak. “Ada 30 anak yang ikut dalam kegiatan pojok baca dan sekarang mereka sudah lebih lancar membaca, menulis, dan berhitung. Prestasi di sekolah juga menjadi lebih baik. Dengan adanya Forum Anak Gereja, anak jadi punya aktivitas positif seperti olahraga rutin dan belajar. Kondisi kesehatan anak-anak balita menjadi lebih baik juga. Gereja kami menjadi lebih peduli dengan anak,” ujarnya dengan bangga. Swadaya jemaat berhasil mengaktifkan kegiatan dan fasilitas pojok baca yang saat ini menjadi tempat di mana anak-anak bisa berkegiatan secara positif.  

“Saya sangat berharap jemaat saya melihat anak-anak seperti mereka melihat Tuhan. Anak-anak adalah gambaran Allah yang harus mereka kasihi. Orang tua pun bisa lebih peduli dan terbuka dengan kebutuhan anak-anak,” harap Heri.

 

 

Penulis: Sebastian Rengga (Manager kantor operasional WVI di Bengkayang) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait