Victor: Tuhan Bilang Keadaanku Belum Apa-apa Dibanding Mereka

Victor: Tuhan Bilang Keadaanku Belum Apa-apa Dibanding Mereka

Apa yang ada di benak Anda saat mendengar kata pramugara? Apakah tentang seragam yang keren, melakukan traveling gratis, atau menginap di hotel yang nyaman? Mungkin itu yang paling sering dipikirkan banyak orang tentang serunya menjadi pramugara. Nyatanya, setiap profesi memiliki tantangannya sendiri. Seperti yang dirasakan Victor, salah satu sponsor anak Wahana Visi Indonesia (WVI).

Pada suatu kesempatan, Victor berbagi cerita tentang profesi yang ditekuninya sejak akhir 2019 kepada kami.

“Pengalamannya seru banget karena bisa travel sambil dibayar dan seru ketemu rekan-rekan kerja dari negara-negara lain. Yang sudah pernah aku kunjungi, beberapa kota di Australia dan Jepang,” katanya bersemangat.

Ketika ditanya kejadian apa yang paling tidak bisa dilupakan saat bertugas, Victor menjawab, “Waktu ada penumpang yang tiba-tiba muntah di galley dan harus bersih-bersih … Kalau training banyak sekali materi yang harus hafal di luar kepala, seperti prosedur keadaan darurat dan cara penggunaan alat-alat dalam keadaan darurat.”

Tanpa disadari, jiwa melayani melekat pada diri Victor. Ia ingat saat tim WVI datang ke gerejanya untuk berbagi tentang Program Sponsor Anak, yang memberikan perubahan bagi hidupnya.

“Sebenarnya, keadaanku lagi buruk karena waktu itu aku lagi enggak ada kerjaan selama lima bulan. Enggak ada kerjaan yang cocok dan kalau ketemu yang cocok malah enggak diterima. Tapi justru dalam keadaan seperti itu, hatiku digerakkan Tuhan untuk sponsor anak. Tuhan bilang keadaanku belum apa-apa dibanding mereka yang di luar sana. Dari situ timbul belas kasihan dan akhirnya aku mengambil keputusan untuk menjadi sponsor, di saat keuanganku sebenarnya sedang pas-pasan,” kenangnya.

Menariknya, tak lama setelah ia mengetahui tentang Program Sponsor Anak dan menjadi seorang sponsor anak, Victor mendapatkan beberapa tawaran pekerjaan dan salah satunya menjadi pramugara, sebuah pekerjaan yang didambakannya.

Bagi Victor, kasih adalah waktu saat seseorang bisa memberi tanpa mengharapkan imbalan dan memberi dengan ketulusan.  Tindakan sederhana Victor di tengah keterbatasannya membuktikan bahwa kasih bisa mengubahkan segala sesuatu. Bahkan, tindakan yang tulus bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi sesama.  

Ditulis oleh: Shinta Maharani, Staf National Resources Development Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait