Wujudkan Warga Siap Siaga Bencana dengan Dokumen Kajian Risiko Bencana

Wujudkan Warga Siap Siaga Bencana dengan Dokumen Kajian Risiko Bencana

Pepatah mengatakan bila bertindak tanpa rencana maka sesungguhnya sedang merencanakan kegagalan dan bila berencana tanpa bertindak maka tidak berhak mengharapkan perubahan, dan bila sudah menyusun rencana sebaiknya segera mengangsur langkah kecil demi tujuan yang diharapkan. Kalimat tersebut sejalan menggambarkan upaya pemerintah salah satu desa dampingan proyek Sinergi Wahana Visi Indonesia di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Guna mewujudkan desa yang tangguh bencana, desa ini menyusun Kajian Risiko Bencana yang dilakukan pada 6-8 September 2022 lalu.

Warga desa mengatakan, bencana banjir seringkali terjadi di desa tersebut. Bahkan, bencana banjir pernah terjadi empat kali berturut-turut pada 2020 akibat fenomena angina La Nina.

“Saat itu tinggi air mencapai tiga meter. Dua ratus 200 kepala keluarga warga kami terdampak dan harus mengungsi sampai air surut,” kenang Koswara, sang kepala desa.

Berdasarkan kajian risiko bencana yang dilakukan bersama dengan warga, desa ini memprioritaskan peningkatan kapasitas untuk penanggulangan banjir, terlebih saat ini sudah mulai musim penghujan di mana desa ini kerap mendapat banjir kiriman dari Bogor dan Sungai Cirarab, Banten.

Koswara menyampaikan selama ini warga desanya selalu responsif dan spontan saling membantu pada saat banjir. Demikian pun pemerintah desa juga telah turut aktif berkoordinasi dengan  para desa tetangga di sepanjang aliran sungai Cirarab. Meski demikian, dirinya menyadari diperlukan langkah yang lebih berkelanjutan dan efektif sebagai strategi serta pelatihan taktis bagi seluruh warga.

“Kegiatan Penyusunan Kajian Risiko Bencana yang difasilitasi oleh Sinergi Wahana Visi Indonesia ini sangat relevan untuk kebutuhan kami dalam rangka menjadi warga dan desa yang siaga bencana banjir. Dengan dokumen ini, Insya Allah setiap kelompok masyarakat dan pemerintah akan tahu siapa melakukan apa dan di mana pada fase pencegahan, penanganan maupun pasca banjir,” jelasnya.

Dokumen Kajian Risiko Bencana adalah langkah awal untuk memajukan kesadaran warga akan pentingnya kesiapsiagaan bencana di desa. Dokumen ini kemudian akan dimanfaatkan sebagai panduan awal untuk menentukan kegiatan prioritas yang dapat dilaksanakan bersama seluruh warga dan pemerintah desa selanjutnya menjadi salah satu dasar untuk pembentukan Forum Penanggulangan Risiko Bencana beserta program-programnya di masa mendatang.

Kegiatan Menyusun Kajian Risiko Bencana ini adalah kali pertama bagi warga dan pemerintah desa. Koswara menyampaikan meski masih harus cermat akan beberapa kebijakan nasional dan kabupaten, kajian ini sejalan dengan berbagai ketentuan negara. Koswara optimis dengan melakukan Kajian Risiko Bencana akan membuka peluang untuk mengadakan berbagai peningkatan kapasitas penanggulangan bencana bagi warganya.

 “Saya mengapresiasi kehadiran dan kolaborasi yang terjalin bersama WVI yang sejak 2021 sudah mengajak kami untuk berbagai diskusi tentang penanggulangan bencana. Pertemuan dan pelatihan dari WVI yang saya ikuti sangat berperan dalam transformasi cara pandang saya pada penanggulangan bencana untuk lebih siap siaga, saya berharap warga desa juga menangkap pesan yang sama dari kolaborasi yang sedang kita jalankan bersama,” pungkasnya.

Dirinya berkomitmen akan mengawal rangkaian kegiatan dan persiapan dokumen untuk penanggulangan bencana hingga ke level regulasi dan anggaran dan memastikan program ke depan sejalan dengan skala prioritas yang sudah disepakati bersama warga dan pemerintah kabupaten Tangerang.

Ditulis oleh: Dina Mariana Lumban Tobing, Project Officer Proyek SinerGi Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait