WVI dan World Vision Ajak Pelaku Bisnis Dukung Pencapaian SDGs

WVI dan World Vision Ajak Pelaku Bisnis Dukung Pencapaian SDGs

Wahana Visi Indonesia (WVI) dan World Vision mengajak para pelaku bisnis untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan berkolaborasi untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs).

Selain itu, sebagai upaya mendukung pelaku bisnis menerapkan prinsip keberlanjutan, World Vision akan menggelar forum Limitless 2022: World Vision’s First Asia Summit for Corporate Good secara virtual pada tanggal 2-3 Agustus 2022.

Tren mengadopsi prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis terus meningkat menurut studi baru dari Global Reporting Initiative berjudul ‘State of Progress: Business Contributions to the SDGs’. Hasil survei yang diikuti lebih dari 200 perusahaan di seluruh dunia selama tahun 2020-2021, menunjukkan sebanyak 83% perusahaan menyatakan bahwa mereka mendukung SDGs. Namun, di sisi lain, peserta survei yang sudah menetapkan target terukur tentang bagaimana tindakan mereka berkontribusi dalam memenuhi target SDGs tidak mencapai 50%.

Bhima Yudhistira, Pakar Ekonomi dan Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) menjelaskan bahwa penerapan prinsip keberlanjutan mampu meningkatkan ketahanan bisnis dalam menghadapi tantangan global saat ini.

“Perusahaan yang memiliki prinsip keberlanjutan yang tinggi akan lebih resilence menghadapi dinamika ekonomi global. Peran perusahaan tidak sekadar mengejar keuntungan, tapi menjadi social safety nett bagi komunitas masyarakat yang ada disekitarnya. Jika tekanan daya beli meningkat, dan perusahaan dapat memberikan suport, ujungnya reputasi perusahaan akan naik sekaligus menjaga permintaan dalam jangka panjang. Perhatian penuh terhadap tanggung jawab sosial sebenarnya bukan cost melainkan future profit,” ungkap Bhima.

Hal senada disampaikan oleh Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia. Menurut Nuni, menjalankan strategi bisnis yang mengadopsi prinsip keberlanjutan memberikan dampak positif bagi ketahanan bisnis di era pandemi.

“Industri jasa keuangan memiliki peran penting dalam transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, oleh karena itu mendukung transisi menuju net zero adalah salah satu pilar strategis HSBC. Kami berkomitmen untuk mendukung nasabah kami dalam rencana dan perjalanan transisi mereka menuju emisi yang lebih rendah, guna membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan sejahtera,“ kata Nuni.

Angelina Theodora, National Director Wahana Visi Indonesia menjelaskan bahwa masih banyak isu sosial di Indonesia yang membutuhkan partisipasi dunia usaha. Angelina menambahkan, isu-isu tersebut tidak bisa diselesaikan oleh beberapa pihak saja, seperti pemerintah dan organisasi kemanusiaan.

“Para pelaku dunia usaha memegang peranan penting dalam membuat perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat, khususnya anak-anak yang paling rentan. Untuk itu, kami mengajak semua pihak, khususnya dunia usaha, untuk berkolaborasi menjawab isu yang lebih baik serta mendapatkan keuntungan nyata bagi keberlangsungan bisnis,” tegas Angelina.

Regional Leader of South Asia and Pacific, World Vision International, Cherian Thomas, menyebutkan bahwa fakta tersebut lah yang menjadi landasan World Vision menyelenggarakan forum virtual ‘Limitless 2022: World Vision’s First Asia Summit for Corporate Good’.

“World Vision menempatkan perhatian tinggi terhadap kehidupan anak-anak di seluruh Asia Pasifik sebagai wilayah paling rawan bencana di dunia dan dengan jumlah anak rentan tertinggi. Mengambil tema ‘Crisis to Hope’, kami berharap acara ini mampu mendorong terciptanya kemitraan-kemitraan strategis dengan banyak perusahaan sehingga memberikan dampak positif bagi anak-anak serta mendukung tercapainya target SDGs pada tahun 2030,” ungkap Cherian.

Limitless 2022 akan diselenggarakan secara virtual pada tanggal 2 dan 3 Agustus, 2022 dan akan diikuti oleh Hampir 400 perusahaan, termasuk HSBC Indonesia, Pertamina, Samsung Indonesia dan Edufarmers Inc, mitra local maupun internasional, dan organisasi nirlaba. Semuanya akan saling bertukar pandangan dan menyepakati langkah nyata yang dapat mereka ambil untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak-anak di seluruh Asia Pasifik, serta menjajaki kemungkinan penerapan sumber daya bersama untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi.

Dalam Limitless 2022, para raksasa industri global dan spesialis dari sektor pembangunan akan berinteraksi dengan peserta, membahas topik-topik menarik seperti Youth and Inclusive Economic Growth, Technology and Education, Hunger and Sustainable Food Systems, Climate Change and Bottom lines, dan Volunteerism for Re-engagement.


Artikel Terkait