Mendesain Ruang Kelas "Darurat"
SDN Bangka Weru merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. SDN Bangka Weru bergabung menjadi salah satu bagian dari sekolah dampingan WVI pada tahun 2021 lalu. Jumlah peserta didik yang ada di SDN Bangka Weru hanya 50 orang dan hanya ada 6 ruangan kelas terdiri atas 2 ruangan kelas dengan kondisi permanen dan 4 kelas lainnya non-permanen.
Kepala SDN Bangka, Weru Matius Mansi yang akrab disapa Mansi menyampaikan bahwa empat ruangan kelas yang digunakan, kondisinya sangat darurat dimana hanya beralaskan tanah, berdindingkan pelupu bambu dan beratapkan seng yang kondisinya bocor sedangkan dua ruangan kelas permanen warna ruangannya pun sudah mulai kotor dan pudar serta lantainya mulai rusak sehingga kondisi tersebut membuat situasi pembelajaran kurang menyenangkan.
“Beberapa tahun ini, sekolah kami berupaya untuk mengajukan proposal namun tidak ada jawaban. Hal ini membuat kami kecewa. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat baik dari saya sebagai pimpinan sekolah, guru-guru maupun peserta didik,” ungkap kepala SDN Bangka Weru tersebut.
“Kerinduan kami perlahan terobati dengan kehadiran WVI pada tahun 2021 lalu melalui kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP) dengan peningkatan Wahana Literasi. Kami dilatih bagaimana mendesain kelas literasi dan juga bagaimana membuat pembelajaran menyenangkan di dalam kelas. Kami juga didampingi untuk mendesain perpustakaan ramah anak,” ungkap Mansi.
Mansi menambahkan bahwa kelebihan bahan untuk mendesain perpustakaan dialihkan untuk mendesain setiap ruangan kelas, sehinggga terlihat ruangan kelas SDN Bangka Weru terlihat lebih menarik di bandingkan dengan sebelumnya. Pada saat pengerjaanpun dilakukan oleh Bapak/Ibu sendiri.
“Mereka memegang cat, kuas dan mendesain kelas serta perpustakaan sehingga sekolah menjadi lebih menarik. Walaupun saat ini ruangan kelas kami masih kondisi darurat, akan tetapi setelah diwarnai menjadi lebih menarik dan menyenangkan”
Saat ini SDN Bangka Weru sedang terus mengupayakan peningkatan literasi di sekolah dengan adanya pojok baca di kelas, desain kelas yang literasi dan adanya majalah dinding dengan memajang hasil karya siswa/siswi.
