Wahana Visi Indonesia Raih Penghargaan SDGs Action Awards 2023 di HUT ke-25

Wahana Visi Indonesia Raih Penghargaan SDGs Action Awards 2023 di HUT ke-25

Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) membeberkan pencapaiannya setelah 25 tahun berdiri sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, Jakarta, Sabtu (18/11/2033). 

Menurut data dokumentasi program WVI, terdapat 1,2 juta anak dan 1,8 juta orang dewasa dari 199 kabupaten/kota yang turut berpartisipasi dalam 527 program WVI dan mendapatkan manfaatnya selama 25 tahun berdiri di tengah masyarakat. 

National Director WVI, Angelina Theodora mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian WVI selama hadir di tengah masyarakat. Terlebih lagi, WVI pada usianya yang seperempat abad ini diberi kehormatan untuk menerima penghargaan SDGs Action Awards 2023.

“Selama 25 tahun berdiri, WVI telah berkolaborasi dengan ribuan mitra, mulai dari pemerintah, sponsor individu, donor perusahaan, yayasan, gereja, lembaga hibah, sekolah dan universitas, lembaga amal, tokoh masyarakat, media, dan lain sebagainya," Kata Angelina. 

"Kami juga bersyukur karena di perayaan 25 tahun ini, WVI baru saja menerima penghargaan SDGs Action Awards 2023 sebagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) terbaik dari Bappenas RI untuk program Kebun Gizi Apung di Asmat, Papua. Penghargaan ini memotivasi kami untuk melipatgandakan komitmen kami terhadap anak-anak yang paling rentan di Indonesia," sambungnya. 

Angelina juga mengatakan, selama 25 tahun ini WVI cukup sukses menghantarkan perubahan yang baik terhadap setiap individu mulai dari anak-anak hingga orang dewasa melalui ratusan program kemanusiannya tersebut. 

 

Salah satu pencapaiannya itu dapat dibuktikan dari kisah seorang mantan anak sponsor WVI asal Sambas, Kalimantan Barat bernama Nuria. Ia menceritakan bahwa mayoritas keluarganya hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) karena keterbatasan ekonomi. 

Namun, Nuria mendapatkan batuan WVI dalam akses pendidikan dan pelatihan. Melalui bantuan itu, Nuria menempuh pendidikan di sebuah Politeknik sekitar Sambas dengan jurusan argo industri pangan. 

Selain Nuria, salah seorang mantan anak sponsor lainnya, Salfius yang berasal dari Sanggau, Kalimantan Barat mengakui bahwa bantuan WVI sangat berdampak bagi dirinya terutama dalam menyusun Peraturan Desa (Perdes) Perlindungan Anak berbasis hukum adat. Salfius sendiri sekarang tengah menyandang status dosen hukum di salah satu universitas daerah Pontianak. 

Seorang presenter sekaligus Hope Ambassador WVI, Becky Tumewu pun menceritakan pengalamannya sebagai orangtua sponsor. Menurutnya, tidak hanya orangtua atau anak sponsor saja yang dapat merasakan dampak dari program sponsor anak WVI tetapi juga anak lainnya dalam komunitas anak sponsor.

“Saya senang dan bangga dengan gelar Hope Ambassador. Artinya saya terpilih menjadi agent of kindness, saya dipercaya untuk menularkan perubahan dan semangat Harapan. Sejak itu saya giat mengajak teman-teman saya bergabung untuk berbuat hal baik”, ujar Becky.

Pada kesempatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) WVI ke-25 juga meluncurkan Laporan Program Kesejahteraan Anak 2023 (Child Well-being Report 2023) yang datanya didapatkan selama kurun waktu Oktober 2022 hingga September 2023 dari seluruh wilayah dampingan WVI, yaitu 63 kabupaten/kota di 17 provinsi di Indonesia, mencakup 330 desa, dan 1.068 desa.


Related Articles