Masyarakat Cianjur Pulih dan Semakin Bersih

Masyarakat Cianjur Pulih dan Semakin Bersih

“Setelah ada air, anak-anak di sini jadi sering mandi. Seneng meureunan sudah ada air bersih,” tutur Herman sambil tersenyum. Bapak dari dua anak ini berperan sebagai Ketua RT salah satu desa yang terdampak gempa bumi di Cianjur. Ia ingat, ketika gempa terjadi, masyarakat di desanya sangat membutuhkan air bersih. Terutama karena terdapat sekitar 100 rumah yang rusak berat atau sedang di desanya. 

Melalui tanggap bencana yang WVI implementasikan selama 4 bulan di Cianjur, desa tempat Herman tinggal memperoleh bantuan berupa jaringan air bersih dan filter air layak minum. “Ketika WVI memfasilitasi, warga bersedia bekerja sama. Lima puluh warga gotong royong membangun fasilitasi air bersih ini,” ujarnya. 

Warga berhasil membangun satu bak penampung di dekat sumber mata air. Jarak dari sumber mata air ke rumah-rumah warga sekitar 1 km. Air disalurkan dengan menggunakan pipa ke tugu-tugu air yang dibangun di beberapa titik. Pipa air juga terhubung dengan toilet sementara yang dibangun untuk menjaga sanitasi warga saat masa tanggap bencana. 

“Sebelum gempa, warga di sini mengandalkan dua sumur alami. Tapi itu juga tidak mencukupi kebutuhan air warga. Jadi dari sebelum gempa juga sudah butuh air, apalagi pas habis gempa,” lanjut Herman. Padahal air sumur tersebut dimanfaatkan warga untuk semua kebutuhan yaitu, minum, mandi, dan cuci. Untuk menjamin kebersihan, air sumur tersebut harus warga masak hingga mendidih baru dikonsumsi. 

Memasak air untuk minum ternyata juga menjadi salah satu masalah bagi warga di RT tersebut. Selain karena belum tentu terjamin kelayakannya, setiap rumah tangga juga harus menyediakan dana lebih untuk membeli gas LPG. Menanggapi hal ini, WVI pun memfasilitasi satu unit filter air yang bisa langsung memurnikan air sehingga layak minum. 

“Sekarang gas tabung 3 kg bisa tahan untuk enam hari. Tadinya waktu masih masak-masak air, cuma bertahan buat tiga hari,” cerita pria yang juga berperan sebagai Ketua Komite Air di desa. Saat ini, Komite Air di desa menerapkan sistem kartu akses air minum per Kartu Keluarga agar warga bisa mendapat air layak minum secara merata. Dengan tersedianya filter air ini, sebanyak 115 keluarga dapat mengakses air bersih dan juga air minum yang terjamin bersih serta jauh lebih ekonomis. 

Ketersediaan air bersih di desa akan menjamin sanitasi dan kesehatan anak dan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga bisa mengalihkan dana yang tadinya digunakan untuk menyediakan air layak minum. Dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lain. Pentingnya akses air bersih juga menjadi salah satu hal yang diutamakan bagi masyarakat yang berada di Sumba Barat Daya. Terutama setelah bencana puting beliung melanda empat desa di kabupaten tersebut. 

Melalui kampanye Global 6k Water for Sumba (https://wahanavisi.org/waterforsumba) dan gerakan donasi untuk tanggap bencana puting beliung Sumba Barat Daya (http://wahanavisi.org/putingbeliungsbd), Sahabat WVI bisa berpartisipasi mendukung kehidupan yang lebih berkualitas bagi anak dan masyarakat di Sumba Barat Daya. Setiap langkah kita adalah kehidupan bagi mereka. 

 

 

Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Related Articles