Assila, Pemburu Medali Karate

Assila, Pemburu Medali Karate

Hobi Assila mengantarnya untuk menjadi atlet. Hal ini berawal dari ketertarikan Assila pada olahraga karate yang menurutnya seru dan menyenangkan. Sejak usia 11 tahun, Assila mulai mengikuti latihan karate dan merambah berbagai ajang perlombaan pada usia 12 tahun. Pantang menyerah, keterampilan karate Assila pun tertempa melalui ekstrakulikuler di sekolah dan Program Minat Bakat karate yang difasilitasi WVI. 

Selain rajin berlatih dengan sensei yang terampil, dukungan penuh dari kedua orangtua jadi kunci kesuksesan Assila dalam meraih medali. Walaupun kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh di pasar grosir Surabaya, tidak membuat kedua orangtua Assila berhenti mendukung minat bakat yang Assila miliki. Mereka justru ingin terus melihat Assila melanjutkan mimpi dan semangat yang sangat besar dalam setiap pertandingan hingga berhasil mencetak prestasi karate yang membanggakan. 

Semua medali kejuaraan internasional mulai dari emas hingga perunggu, sudah Assila raih walaupun harus melalui proses yang panjang. Selama empat tahun ia berlatih karate, ia telah meraih lima medali emas, empat medali perak, dan lima medali perunggu. Saat ini, ia berada di bangku kelas 3 SMP.  

“Banyak hal sulit telah saya lalui. Harus mulai merasakan sakit karena latihan beladiri, hingga saya lupa jurus di tengah pertandingan sehingga kalah dalam kompetisi tersebut. Kekalahan yang saya terima saat itu, sempat membuat insecure dengan rekan lain yang prestasinya berderet,” cerita Assila.  

Apalagi sebelum aktif berlatih karate, seorang Assila kecil adalah anak yang pendiam dan pemalu. Ia kesulitan bersosialisasi dengan teman sebaya. Awalnya, berlatih karate juga jadi waktu untuk Assila ‘terpaksa biasa’ untuk bersosialisasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman sebaya. Ternyata, inilah yang mengantar Assila menjadi Assila yang sekarang. Seorang anak perempuan yang jauh lebih komunikatif, tidak hanya dalam proses pertandingan, namun juga dalam pergaulan sehari-hari. 

Program Minat Bakat Karate yang Assila ikuti pun memperkaya keterampilannya. Para sensei pada program ini mampu melatih karate sesuai dengan standar kejuaraan. “Pelatih yang mumpuni di kejuaraan membuat saya semakin matang untuk mengikuti kejuaraan yang lain,” tutur Assila. 

Assila berharap, Program Minat Bakat yang WVI fasilitasi ini dapat terus berkembang hingga mencetak banyak ‘pemburu medali’ seperti dirinya. Ia pun mendorong anak-anak sebayanya untuk terus memahat kemampuan dan menghabiskan jatah gagal selagi muda. “Program Minat Bakat yang diadakan WVI ini sangat bermanfaat karena tidak semua sekolah disekitar kita menyediakan program seperti ini. Melalui program ini, anak-anak tidak hanya diuntungkan karena mendapatkan prestasi dan medali, namun juga memudahkan untuk masuk ke sekolah favorit karena prestasi yang kita miliki. Sehingga ini semua sangat bermanfaat baik di bidang non akademik maupun akademik, karena kita sebagai pelajar,” pesannya. 

 

 

Penulis: Zulfa Anida (Field Facilitator kantor operasional WVI di Simokerto) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait