Berani Membuat Perubahan

Berani Membuat Perubahan

Mendapatkan hasil produksi yang terbaik merupakan impian dari setiap petani, termasuk Welem seorang petani padi sawah irigasi. Welem yang telah menggeluti pekerjaan petani selama puluhan tahun ini berprinsip bahwa bertani sama halnya dengan bersekolah, dimana ia harus tetap belajar agar bisa menumbuhkan tanaman dengan baik.

Namun, ia tidak memungkiri jika beberapa petani termasuk dirinya masih memiliki kebiasaan yang kurang baik saat pengelolahan tanah. Misalnya saja, terburu-buru sehingga penanaman bibit padi langsung dilakukan tanpa menunggu proses penguraian pada tanah yang akan ditanami padi.

Kurangnya pengetahuan akan hal penyemaian juga masih dialami oleh Welem dan beberapa petani lainnya. Mereka masih sering melakukan pemupukan tanpa disandingi dengan penyemprotan pencegahan serangga hama maupun penyakit, serta pemupukan yang tidak tepat waktu dan jarang memerhatikan komposisi kandungan pupuk yang mengakibatkan pemahaman petani dalam tahapan mencampur beberapa obat untuk tanaman padi terkesan sepele.

Oleh sebab itu, keterlibatannya dalam sosialisasi GAP Padi Intani 602 bersama PT BISI dan Pemerintah Desa Mata Air yang difasilitasi proyek Moringa Wahana Visi Indonesia (WVI) dengan dukungan Australian Aid, membuat Welem termotivasi untuk bertani secara tepat dan benar.

Welem menjelaskan, dirinya makin termotivasi oleh salah satu kalimat yang disampaikan fasilitator kala sosialisasi yang berbunyi, ‘Kalau mau tanaman padi kita memberikan hasil yang terbaik bagi kita maka kita pun punya kewajiban untuk memberikan apa yang terbaik bagi tanaman padi yang ditanam’.

Semenjak itulah Welem mulai melakukan perubahan untuk merawat pertaniannya. Welem juga langsung menyanggupi ketika ditawari untuk menyediakan lahan sawah yang akan dijadikan lokasi demoplot pada Intani 602 karena baginya itu akan menambah pengetahuan baru.

Walaupun dalam hal mencampur obat-obatan yang berbeda wujud ke dalam tangki semprot belum sepenuhnya bisa Welem lakukan, tetapi untuk pengelolahan tanah, penyemaian, pemupukan serta penyemprotan telah berhasil diaplikasikan Welem sesuai dengan selang waktu yang ditetapkan dan proses tahapan yang sesuai. Lewat sosialisasi dan demoplot ini Welem dan teman-teman petani lainnya bisa mengenal paket khusus perangsang untuk pembentukan setiap malai padi agar menjadi lebih optimal.  

 

Ditulis oleh: Matheos Dima, Eksternal Konsultan Proyek Moringa Wahana Visi Indonesia
Disunting oleh: Klaudia Mawuntu, Intern Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait