Cara Pandang yang Diberdayakan

Cara Pandang yang Diberdayakan

Cara pandang yang diberdayakan dan dikuatkan bertujuan agar manusia memahami identitasnya sebagai gambar dan rupa Allah yang diciptakan dengan segala kemampuan yang aktif, kreatif. Dalam Kitab Kejadian 1:28 dinyatakan bagaimana rencana Allah dan perintah Allah kepada manusia ketika manusia diciptakan, yakni untuk menjalankan rencana Allah kepada manusia tersebut. Namun faktanya, saat ini, kita banyak menemukan masyarakat, khususnya yang berada dalam kemiskinanm, hidup dalam sindrom ketergantungan pada bantuan dari pihak lain atau pihak luar.  

Kehidupan yang bergantung kepada orang lain, tanpa mau memberdayakan diri sendiri, selalu diawali dari cara pandang yang salah tentang identitas diri sendiri. Sebagai contoh, ada banyak wilayah yang angka status gizi stuntingnya tinggi, padahal tanah di wilayah masyarakat tersebut subur. Artinya, tidak ada upaya pemberdayaan menggunakan asset and mindset melalui cara pandang yang diberdayakan.  

Semua individu memiliki potensi untuk bisa dikembangkan, akan tetapi jika hanya dikembangkan sendiri-sendiri maka hasilnya tidak akan maksimal. Pemberdayaan aset berbasis komunitas akan lebih mencapai tujuan kesejahteraan yang berdampak untuk membangun harapan yang kreatif dan melahirkan pemimpin baru serta mengkreasikan ide untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada.  

 

Membangun Harapan dengan Kreatif 

Ada beberapa pilar penopang supaya masyarakat menjadi kuat, melalui identitas, belas kasih, visi dan aksi, yang didasarkan para pondasi iman dan berbasis pemahaman Kitab Suci. Identitas perlu digali untuk menemukan tantangan-tantangan yang ada di masyarakat. 

Ketika WVI memfasilitasi pertemuan dan menanyakan kepada Mama-mama di Alor yang diberdayakan melalui kelompok tenun, menyatakan bahwa, “Kami menenun karena kebutuhan ekonomi rumah tangga dan kebutuhan anak-anak. Kerajinan dari usaha kami punya keunggulan kualitas bagus, dengan menggunakan pewarna alam dan biota laut,”. Suatu tindakan kreatif yang dikerjakan bukan saja untuk individu dalam suatu masyarakat, tapi juga berdampak di tengah komunitas jika digerakkan bersama-sama. 

Masyarakat harus diberdayakan dan dimulai dari cara pandangnya atau mindset yang diubah. Jika semua individu dalam masyarakat mau berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakatnya maka akan dicapai suatu usaha yang kreatif. Hambatannya adalah tidak semua individu mau berkontribusi karena tidak mau memberi diri dan berkorban untuk masyarakatnya. Perasaan eman (Bahasa Jawa), yang artinya sayang atau kasihan, juga berarti jangan memberi diri, potensi menjadi hambatan. Apapun yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat sebaiknya mempertimbangkan sumber daya yang diberdayakan untuk mendorong masyarakat mengembangkan seluruh potensi dan kapasitasnya.  

 

Melahirkan Pemimpin, Mengkreasi Tantangan 

Situasi yang menantang akan melahirkan pemimpin yang alami. Entah didorong oleh kebutuhan atau urgensi, yaitu situasi yang mendesak, maka akan termotivasi untuk melahirkan kreativitas. Ketika seorang pemimpin lahir, maka si pemimpin akan mencari cara terbaik untuk mencapai dan mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama.  

Inspirasi untuk menciptakan kreasi akan muncul kreativitas untuk mengeluarkan seluruh sumber daya secara maksimal untuk masyarakat. Pemimpin yang memberdayakan akan berfokus pada upaya mencari solusi dari masalah yang dihadapi dirinya dan masyarakatnya. Dalam banyak contoh, pemimpin juga bertumbuh dari tantangan-tantangan yang dihadapi. Tantangan itu menjadi semacam batu ujian untuk mengukur kapasitas atau kemampuan kepemimpinannya. Pemimpin yang kreatif menjawab tantangan dan mampu menggerakkan potensi masyarakatnya akan menjadikan pola kepemimpinan yang kolaboratif dan transformasional. 

 

Tulisan ini disusun sebagai refleksi dari kegiatan pelatihan Empowered World View (EWV) yang difasilitasi oleh WVI. Kegiatan ini dilakukan bermitra dengan Gereja yang berada di Alor dan Timor Tengah Selatan.  

 

Penulis: Anil Dawan (Faith and Development Manager

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive) 


Artikel Terkait