Cerita Relawan: Bermula dari Relawan, Mahasiswa UPH Ini Ingin Terus Berkarya Bagi Kemanusiaan

Cerita Relawan: Bermula dari Relawan, Mahasiswa UPH Ini Ingin Terus Berkarya Bagi Kemanusiaan

Berawal dari menjadi relawan di Wahana Visi Indonesia, Maria Fryna Angelica Andris tidak ingin berhenti berkarya bagi pekerjaan kemanusiaan. Mahasiswa program studi Hubungan Internasional dengan konsentrasi Korporasi dan Keamanan Internasional di Universitas Pelita Harapan ini sadar bahwa setelah melakukan #AksiDariHati bersama WVI, dirinya masih ingin terus berbuat banyak bagi kelompok rentan, terutama anak dan wanita.

“Aku ingin mendorong kesetaraan gender mulai dari kelompok termuda, yaitu para anak-anak, dan berupaya memberdayakan mereka dengan mengembangkan potensi yang mereka miliki melalui edukasi. Melindungi anak-anak dari berbagai bahaya yang mengintai dan turut mendampingi mereka mengasah potensi yang mereka miliki. Menjangkau tiap anak yang sedang mengalami kekerasan struktural, seksual, fisik, emosional dan memulihkan mereka. Membangkitkan kembali mereka dan meninggalkan trauma yang ada,” ujar Maria menceritakan renjananya di bidang kemanusiaan.

Maria rindu agar suatu hari nanti kaum perempuan dapat maju dan mendapatkan perlakuan serta kesempatan serupa dengan kaum laki-laki. Ia sungguh ingin memanusiakan manusia dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.  

Maria tahu betul bahwa hasrat menggebu bagi kemanusiaan itu semakin tumbuh pascadirinya menjadi relawan di unit Support Office Liaison (SOL) WVI. Setelah bergabung di unit ini pada Mei 2021 lalu, Maria semakin lebih mengerti banyak hal tentang pekerjaan kemanusiaan. Pada kegiatan relawannya, Maria turut mengembangkan proposal pencarian dana, mendalami pengembangan program bagi wilayah layanan WVI dan menjabarkannya dalam bentuk tulisan agar program yang dimaksud dapat dimengerti dengan jelas oleh para donor luar negeri.  

“Aku merasa berguna dan ada pertumbuhan yang terjadi selama mengerjakan bagianku sebagai volunteer di SOL. Aku merasa telah mengembangkan potensiku dalam menulis, mengutarakan pendapat, dan critical thinking. Selain itu aku juga memperluas wawasanku dalam berbagai hal yang tentunya dalam dunia anak seperti kesehatan dan perlindungan anak,” ungkap wanita asal Bitung, Sulawesi Utara ini.

Menurutnya humility, compassion dan ambitious adalah kesan yang didapatkannya tentang WVI setelah terlibat langsung melayani anak dan masyarakat. Ia merasa menemukan rekan sejalan dalam antusiasme menyejahterakan kehidupan anak. 

Maria berpesan agar siapapun yang memiliki kerinduan untuk menjadi relawan hendaknya jangan takut untuk memulai.

“Bagi yang rindu untuk bergerak melayani para anak dan komunitas di luar daerahmu tapi bingung karena ada batasan di tengah pandemi seperti ini, tidak perlu khawatir. Bergabung menjadi relawan WVI adalah jawabannya. Yakin dan percaya tidak ada usaha yang sia-sia dalam melayani dan menjangkau sesama. Dalam menjadi relawan kamu pun sebenarnya diasah dan bertumbuh,” pungkasnya.
 

Ditulis oleh: Putri ianne Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia

 


Artikel Terkait