Menjaga Desa Selalu Aman untuk Anak-anak

Menjaga Desa Selalu Aman untuk Anak-anak

Mendapatkan kasih sayang dari orang tua merupakan salah satu hak dasar setiap anak yang ada di dunia termasuk di Indonesia. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang diberikan oleh orang tua atau orang yang terdekat dengan anak. Pola pengasuhan yang baik akan mendorong anak menjadi pribadi yang berkualitas dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa di masa mendatang.  

Melalui program Cocoa Life, WVI bekerja sama dengan Mondelez ingin berkontribusi untuk pembangunan bangsa melalui inisiasi pembentukan komite Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Hingga saat ini, telah ada 89 desa di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Timur yang sudah memiliki PATBM melalui inisiasi program Cocoa Life. PATBM utamanya bertugas untuk melakukan promosi dan pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak serta melakukan pendampingan kasus termasuk mendorong pengasuhan yang positif.  

Bapak Rici (32) adalah seorang anggota komite PATBM di salah satu desa dampingan WVI di Kabupaten Kolaka. PATBM di desa beliau sudah dibentuk pada tahun 2020 dan masih menjadi perhatian oleh pemerintah desa hingga kini. “Setelah terlibat dalam kegiatan PATBM yang fokus terhadap perlindungan anak, saya berharap anak-anak di desa saya memperoleh kasih sayang dari orang tua mereka dan terhindar dari semua jenis kekerasan. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang memiliki akhlak yang baik, dalam agama maupun dalam keluarga,” tutur Wakil Ketua Komite PATBM di desanya ini.  

Sebelum menjadi anggota komite, Pak Rici belum mengetahui tentang siapa itu anak, hak-hak anak, pekerja anak, dan mengapa anak harus dilindungi. Namun, setelah berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan pelatihan bersama WVI, Pak Rici mendapat wawasan baru yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu bagi anak-anak di desanya.  

Pak Rici pun terlibat dalam kegiatan Pengasuhan dengan Cinta (PDC) yang diselenggarakan oleh WVI bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu pada bulan September 2022. Sesi demi sesi pelatihan membuat Pak Rici semakin terbeban untuk anak-anak di desanya. Ia ingin bisa mengubah pola pengasuhan yang kurang baik yang masih diterapkan oleh para orang tua. “Pengasuhan seperti itu tentunya berdampak buruk bagi anak. Saya ingin para orang tua di desa juga paham mengenai pengasuhan yang baik. Wawasan seperti ini jangan sampai pada diri saya saja,” ungkap Pak Rici.  

Komitmen yang beliau nyatakan setelah pelatihan ditindaklanjuti pada Februari 2023 lalu. Pak Rici berinisiatif melakukan sosialisasi mengenai pembentukan Karakter Anak Soleh kepada anak-anak di salah satu masjid yang ada di desanya.  Kemudian ia juga melakukan hal yang sama di salah satu SD di desanya. Melalui dua sosialisasi tersebut, Pak Rici berhasil berbagi wawasan kepada 110 anak dan 32 orang tua.  

Pak Rici pun makin berkomitmen dan semangat berbagi wawasan karena PATBM di desanya sudah mendapatkan alokasi anggaran swadaya dan pemerintah desa. Untuk tahun depan, pemerintah desa sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 5.000.000,- untuk kegiatan yang berhubungan dengan isu perlindungan anak.

Dengan tekad yang tulus dan dukungan dari pemerintah desa, Tempat Pengajian Quran (TPQ), dan sekolah-sekolah, Pak Rici akan terus melanjutkan upaya promosi perlindungan anak dan pengasuhan positif di desa. Ia berharap, orang tua dan semua pihak yang berkontribusi untuk tumbuh kembang anak dapat berperan aktif dan peduli terhadap isu perlindungan anak. 

 

Penulis: Jumpa Sitopu (Koordinator Program Cocoa Life area Kolaka) 


Artikel Terkait