Mesin Daun Kelor Penambah Pendapatan Keluarga

Mesin Daun Kelor Penambah Pendapatan Keluarga

Laurensius Lemba Liru (55), seorang karyawan swasta sekaligus petani asal Kota Kupang, tidak pernah menyangka dari kecintaannya pada pertanian kelor bisa memberikan pendapatan tambahan bagi keluarganya. Leri, demikian ia disapa, yang juga memiliki kebun kelor di wilayah Kabupaten Kupang, mendapatkan bantuan mesin pengering daun kelor yang memberikan peningkatan pendapatan pada keluarganya. 

Kemampuan produksi daun kelor kering di kebun Leri semakin meningkat setelah mesin pengering daun kelor dari proyek Moringa Wahana Visi Indonesia (WVI) diberikan padanya. Kondisi ini terus membaik setelah adanya bantuan tambahan dari Pemerintah Provinsi NTT berupa 2 unit mesin pengering daun kelor, 1 unit mesin penepung daun kelor kering, dan beberapa barang pendukung prosuksi lainnya berupa: 1 unit mesin sealer, 1 timbangan berdiri digital besar dan 1 timbangan duduk manual.

Saat ini daun kelor kering yang bisa dihasilkan Leri dalam sebulan adalah kisaran 50-100 kg, dengan harga jual per kilogram sebesar Rp75.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp50.000. Tidak hanya itu untuk kebutuhan dalam bentuk tepung daun kelor pun sudah bisa dipenuhi Leri dengan harga jual per kilogram sebesar Rp150.000. Tepung yang dihasilkan dengan mesin tersebut bahkan bisa mencapai 300 mesh.

Pendapatan yang diperolehnya ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan pendidikan anak dalam keluarga.

“Harus ada kemauan dan kesabaran yang kuat ataupun sungguh-sungguh agar usaha kita dapat berubah menjadi lebih baik dari hari kemarin,” kata Leri.

Hingga kini penghasilan kebun Leri terhitung cukup stabil. Beberapa pembeli lokal telah rutin mengambil daun kelor kering dari tempat usaha Leri.

Leri berkata, dirinya merasa bersyukur dan berterima kasih atas dukungan dari pihak keluarga, serta adanya pelatihan, pendampingan dan peningkatan keterampilan yang diterimanya dari proyek Moringa WVI.

Leri berharap ke depannya akan terus ada peningkatan produksi sejalan dengan permintaan pembeli. Juga usaha miliknya tersebut bisa lebih berkembang, sehingga bisa mempekerjakan tenaga kerja di bagian usaha tani, produksi dan pascaproduksi.
 

Ditulis oleh: Matheus R. Dima, Konsultan Eksternal Proyek Moringa Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait