Mewujudkan Mimpi Marta untuk Kembali ke Sekolah

Mewujudkan Mimpi Marta untuk Kembali ke Sekolah

Pandemi Covid-19 yang masih melanda saat ini mengakibatkan banyak hal tidak bisa dilaksanakan secara normal termasuk kegiatan bersekolah. Hal ini turut dirasakan oleh Marta, salah satu anak terdampak pandemi Covid-19 yang tengah duduk di bangku Sekolah Dasar, di salah satu sekolah dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Landak.

Marta menjelaskan bahwa dirinya rindu berkumpul bersama teman-temannya kembali untuk menikmati sekolah tatap muka. Namun, dengan situasi Pandemi saat ini tidaklah mudah untuk mewujudkannya. Apalagi banyak hal yang perlu dipersiapkan dari berbagai aspek seperti keamanan agar terlindungi dari paparan Covid-19.

Sejak April 2021, pemerintah pusat sendiri telah mengoordinir kebutuhan untuk akses pendidikan yang lebih optimal dengan mengijinkan sekolah dibuka kembali dengan syarat zona pemetaan persebaran virus Covid-19 dengan risiko sedang atau rendah dan kesiapan sekolah dalam memenuhi sarana, prasarana, serta kapasitas lokal yang mendukung keselamatan anak selama Pertemuan Tatap Muka Terbatas.

Meskipun demikian, penerapan kebijakan ini masih belum bisa terbilang maksimal karena sekolah belum secara disiplin mematuhi Protokol Kesehatan, ditambah lagi tidak adanya satgas Covid-19 yang turut berkontribusi. Dengan keadaan seperti ini, WVI melihat bahwa perlu adanya percepatan kinerja penyedia layanan dalam mempersiapkan seluruh sekolah, sehingga saat risiko paparan virus sudah menurun, sekolah bisa segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Upaya ini kemudian disasar lewat pendekatan Suara dan Aksi Warga Negara dengan memilih tiga sekolah sebagai percontohan, di mana salah satunya adalah sekolah tempat Marta menempuh pendidikan.

Marta selaku murid juga diberikan kesempatan untuk mengevaluasi layanan yang telah disediakan sekolah.

“Aku maunya ada air, pembersih toilet, sabun pencuci tangan, lampu, agar aku sehat selama di sekolah,” ujar Marta.

Alhasil suara Marta dan anak-anak lainnya disampaikan oleh fasilitator dalam dialog tatap muka terbatas yang dihadiri oleh para Bappeda, Dinas dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Setelah kurang lebih satu bulan diimplementasikan, akhirnya sekolah Marta sudah berbenah dan memenuhi kekurangan sarana prasarana dan kapasitas loKal untuk siaga selama pandemi Covid-19.

Bukan hanya sekolah, orang tua juga ikut berkontribusi menyediakan barang khusus bagi anak mereka. Seluruh kelas dan selasar sekolah kini telah berhasil mengaplikasikan protokol Kesehatan dan bekerja sama dengan komite sekolah dan puskesmas dalam membentuk tim satgas Covid-19. 

“Sekarang di sekolah ku selalu selalu ada sabun pencuci tangan nya dan ada tissue, di toilet juga sekarang sudah terang dan bersih, ada juga pembersih toilet nya. Aku sekarang merasa aman kalau di sekolah,” pungkas Marta.
 

Ditulis oleh: Fenny Samosir, TP Coordinator Area Program Landak Wahana Visi Indonesia
Disunting oleh: Klaudia Mawuntu, Intern Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait