Pelatihan Pertanian Terpadu Bangkitkan Semangat Petani Lombok Timur

Pelatihan Pertanian Terpadu Bangkitkan Semangat Petani Lombok Timur

#LombokBangkitKembali - Belum pulih secara utuh dari pascagempa dua tahun lalu yang membuat usaha pertanian menjadi anjlok karena banyaknya infrastruktur dan tanaman rusak, masyarakat Lombok terutama petani kembali dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang kian meluas. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di berbagai sektor terutama pertanian. Seperti yang dialami para petani di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.  

Salah satu  petani  di Kecamatan Sembalun merasakan dampak dari wabah yang saat ini terjadi. Bawang merah dan bawang putih menjadi kodomitas pertanian yang cukup mengalami keanjlokan harga dan kegagalan dalam pemasaran. Para petani pun akhirnya mencoba beralih ke tanaman tomat, cabai dan wortel yang tidak membutuhkan biaya besar untuk ditanam.

Melihat kondisi dan kebutuhan petani untuk kembali lebih baik lagi, maka Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan Pelatihan Pertanian Terpadu (PPT). Pelatihan ini telah terlaksana selama tiga hari dengan menghadirkan narasumber yang masih berhubungan dengan pertanian. Para peserta pelatihan yang berasal dari 18 kelompok tani dan 7 kelompok IKM (industri kecil menengah) di tiga desa wilayah Kecamatan Sembalun ini mendapatkan berbagai materi terkait agribisnis, pertanian organik, pengelolaan hasil tani, literasi keuangan, pemasaran dan ASKA (Asosiasi Simpan Pinjam untuk Kesejahteraan Anak).

 “Melihat dari hasil pemetaan kapasitas petani sebelumnya, maka kami melakukan pelatihan ini agar dapat meningkatkan pengetahuan petani lebih baik dari sebelumnya, sehingga mereka nantinya bisa  mengelola hasil pertanian yang berkualitas, sehingga pemasaran bisa kembali membaik,” jelas Nehemia, staf WVI di Lombok.

Nehemia menambahkan, tak hanya teori, para peserta pelatihan juga diberikan pengetahuan untuk membuat pupuk dan obat-obatan organik secara mandiri.  

Sainal yang merupakan salah satu petani Desa Sajang merasakan dampak dari pelatihan dan sangat antusias dengan kegiatan dari Wahana Visi Indonesia. 

”Pelatihan ini sangat luar biasa sekali dan sangat membantu kami sebagai petani. WVI sangat perduli kepada kami sampai terjun langsung ke wilayah kami untuk memberikan pelatihan. Kami diberikan materi dan ilmu pertanian, sehingga kami juga cukup tau perkembangan infromasi di bidang pertanian saat ini, apalagi di masa pandemi hingga mendatangkan narasumber juga unutk memotivasi kami  meningkatkan hasil pertanian yang berkualitas, sehingga bisa memiliki nilai jual yang tinggi di luar daerah. Bukan saja dari pertanian tetapi dari perkebunan terutama di komoditas kopi. Saya bisa mengetahui bagaimana kopi yang dikelola secara manual saja bisa menghasilkan kopi yang berkualitas dan dapat disajikan untuk tamu asing dan luar kota yang datang ke desa kami,” ungkap Sainal (43), salah seorang peserta. 

Tidak hanya Sainal, Kelompok tani yang lain pun antusias dengan pelatihan yang dilaksanakan oleh WVI. Petani merasakan dampaknya juga dan saat ini mereka mulai untuk mengembangkan pupuk, bawah putih dan mulai untuk melakukan pemasaran.  PPT merupakan sinergitas antara WVI bersama UPTD Pertanian Sembalun yang sangat mendukung adanya program ini.

“Kami dari UPT dan petani sangat senang sekali karena banyak dapat bantuan pelajaran terutama yang KWT untuk mengolah hasil pertanian dan pemasarannya karena saat ini harga barang anjlok. Ini menjadi keutungan untuk petani dengan hadirnya Wahana Visi Indonesia bahkan petani semangat untuk balik bertani. Dari segi koordinasi antara WVI dan UPTD pertanian sangat bagus hingga sampai akhirnya mengadakan kegiatan pelatihan ini,” pungkas H. Husnul Yakin (52), Kepala UPTD Kecamatan Sembalun.  

Ditulis oleh: Siluh Puspita, Staf Respons Tanggap Darurat Gempa Lombok Wahana Visi indonesia


Artikel Terkait