Petani Jagung Berdaya, Pendapatan Keluarga Bertambah

Petani Jagung Berdaya, Pendapatan Keluarga Bertambah

Saharudin (41), seorang petani jagung asal Kabupaten Sigi yang mengalami gangguan pendengaran, tidak mau menyerah dalam hidupnya. Meski sempat mengalami pasang surut dalam menjalani pertanian jagung, Saharudin tetap jatuh hati dengan jagung. Apalagi sejak ia bertemu dengan proyek Moringa Wahana Visi Indonesia (WVI) di Sulawesi Tengah.

Dahulu Saharudin bisa menanam 11 kg benih jagung dan memproduksi sekitar 3-4 ton sekali panen. Namun, sejak mendapatkan benih NK 212 dari proyek Moringa WVI, Saharudin kini bisa meraup 4,2 ton sekali panen dan menjualnya seharga Rp3.600/kg.

“Dari panen ini, saya akan memperluas lahan jagung saya dengan menyewa lahan tambahan. Tujuannya agar kebutuhan harian keluarga dan sekolah anak terpenuhi. Saya berharap ada pendampingan yang berkelanjutan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pertanian jagung. Pendampingan dari WVI telah membawa banyak perubahan bagi petani jagung, terutama di desa kami,” cerita Saharudin.

Saharudin kerap kali dibantu oleh sang istri, Senang (39) dalam merawat ladang jagungnya. Meski setengah dari lahan ladang masih menyewa, keduanya senang bisa menjadi petani jagung. Terlebih, pertanian jagung adalah sumber pendapatan utama bagi keluarga mereka.

Saharudin termasuk satu dari 360 petani di 4 kabupaten di Sulawesi Tengah yang mendapatkan bantuan bibit melalui program Bantuan Nontunai dari proyek Moringa, yang didanai oleh pemerintah Australia, bagi para petani rentan yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan bibit ini diberikan sebagai dukungan bagi para petani untuk bisa melanjutkan bisnis pertanian mereka di masa pandemi.

Kebanyakan petani yang menerima manfaat bantuan bibit jagung adalah mereka yang menjadikan pertanian sebagai sumber pendapatan utama keluarga. Namun ada juga petani yang memilih bibit sayuran untuk dikembangkan.

Bibit pertanian berasal dari Pt Syngenta sebagai salah satu produsen bibit NK. Kerja sama WVI dan PT Sygenta dilakukan untuk memastikan ketersediaan bibit saat proses distribusi. Tak hanya menyediakan bibit, PT Sygenta juga mendukung para petani melalui pemberian penyuluhan praktik baik pertanian.

Ditulis oleh: Nofrin Tobigo, Field Facilitator Proyek Moringa Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait