Sarapan Kangkung, Hasil Kebun Apung

Sarapan Kangkung, Hasil Kebun Apung

Sa (saya) paling senang makan kangkung dan bayam,” kata Dortea dengan ceria setelah mengambil hasil panen kangkung yang dipanen mamanya. “Dortea memang suka sekali makan sayur,” tambah Ibunya.  

Dortea (6 tahun), merupakan anak dari Ibu Paskalina. Keduanya tinggal di salah satu kampung di Kabupaten Asmat. Hari ini mereka senang sekali karena bisa memanen kangkung yang keempat kalinya. Kangkung ini merupakan hasil dari Program Kebun Gizi Apung dampingan Wahana Visi Indonesia yang didukung melalui GlobalGiving yang bermitra dengan 3M.  

Kebun Gizi Apung merupakan sebuah solusi dari permasalahan pertanian yang selama ini dialami oleh masyarakat di Kabupaten Asmat. Kondisi geografis Asmat terdiri dari rawa-rawa, sehingga ketika curah hujan tinggi dan ketinggian air meningkat, semua hasil pertanian dan kebun yang ditanam oleh masyarakat menjadi terendam. Masyarakat masih bertanam dengan cara sederhana sehingga gagal panen sering terjadi, yang berujung kepada kurangnya gizi anak karena sulitnya akses terhadap sumber pangan.  

Melalui program Kebun Gizi Apung yang didukung GlobalGiving bermitra dengan 3M ini, WVI memberikan bantuan dalam bentuk bantuan papan, membangun konstruksi kebun apung bersama dengan bapak-bapak dan ibu-ibu. WVI bersama dengan masyarakat bekerja bersama mulai dari penentuan lahan, pembangunan kebun apung, hingga pencarian tanah yang tepat untuk menjadi media tanam. WVI juga memberi bantuan benih sayur-sayuran dan buah-buahan untuk masyarakat yang tergabung di dalam kelompok Kebun Gizi Apung.  

Tidak hanya berhenti di situ, WVI juga mengajarkan cara budidaya dan menanam yang tepat sehingga hasil bisa lebih optimal. “Biasanya kami tanam benih langsung saja dilempar, tapi sekarang kami tahu kalau harus dibuat jarak supaya tumbuhnya bagus,” kata Ibu Paskalina.

 

 

Penulis : Yuventa (Head of Public Engagement and Communications)


Artikel Terkait