Tokoh Agama dan Peran Strategisnya Saat Masa Pandemi di Sikka

Tokoh Agama dan Peran Strategisnya Saat Masa Pandemi di Sikka

Masa pandemi Covid-19 membuat banyak hal berubah, termasuk bagaimana para tokoh agama bekerja. Tidak lagi memberikan petuah dari atas mimbar, melainkan bergerak mendatangi para jemaatnya. Hal ini turut dilaksanakan oleh RD. Hendrik Nong, Pastor Paroki Sikka yang dalam masa pandemi telah melakukan dua kali sosialisasi kepada masyarakat terkait meredam stigma Covid-19.

Sosialisasi tersebut menjadi tindak lanjut dari kegiatan yang telah RD. Hendrik ikuti kurang lebih dua bulan yang lalu. Pada Desember 2020 lalu, Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Sikka bekerja sama dengan Puspas Keuskupan Maumere telah mengadakan pelatihan bagi tokoh agama tentang perlindungan anak, meredam stigma, psikososial dan pengasuhan positif. Ruang ini juga menjadi salah satu cara bagi pastor atau tokoh agama untuk berbicara dan mendengar secara langsung tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh umatnya.

“Terima kasih kepada Pastor Paroki bersama tim dari Keuskupan dan WVI untuk datang mengunjungi kami. Dengan sosialisasi ini, kami diberi pencerahan tentang penanganan Covid-19 yang benar. Kami sebagai orang tua harus lebih sabar dalam mendampingi anak selama masa ini,” ujar Agustina Gonda, salah satu jemaat.  

Tidak hanya RD. Hendrik, masih ada 4 orang tokoh agama lain yang aktif memberikan sosialisasi dengan tema yang sama di level stasi dan paroki yaitu tokoh agama yang ada di Paroki Wairpelit, Lekebai dan Koangpopot.

“Kegiatan sosialisasi dengan tema yang sesuai saat pandemi Covid-19 ini, sangat membantu umat di paroki karena tidak semua umat memiliki SDM yang memadai untuk mencari tahu tentang isu-isu terkini,” ujar RD. Hendrik.

Pandemi ini layaknya menjadi ujian kenaikan kelas bagi masyarakat dunia. Bergerak, berguna bagi sesame hendaknya menjadi tekad setiap orang di masa seperti ini. Sama seperti yang dilakukan oleh tokoh agama di Sikka yang selalu ingin menjangkau jemaat dengan penuh kasih, mereka melakukannya dengan ketulusan hati.  

 

Ditulis oleh: Herning Tyas Ekaristi, Staf Area Program Sikka Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait