Wirausaha Sanitasi Memberikan Harapan Baru di Masa Pandemi
Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama puskemas di Kabupaten Nias Selatan telah melakukan pelatihan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan Wirausaha Sanitasi di tahun 2020 dengan tujuan untuk mencapai desa bebas buang air besar sembarangan (BABS). Pelatihan ini dilakukan dalam menambah kemampuan masyarakat dalam memfasilitasi dan berwirausaha serta membantu masyarakat mengenal program kesehatan. Nikolaus Sihura (34), disapa Niko, adalah salah satu penerima manfaat dari pelatihan ini.
Pelatihan STBM dan Wirausaha Sanitasi adalah kegiatan yang diikuti Niko. Pria yang berprofesi sebagai petani sekaligus buruh bangunan ini terlibat aktif dalam berbagai kegiatan bersama WVI dan puskesmas. Niko adalah peserta yang sangat aktif dan rajin bertanya pada fasilitator untuk memperdalam pengetahuannya.
"Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini karena ini akan menjadi peluang bagi saya dalam membantu orang lain untuk lebih sehat sekaligus juga saya bisa mendapatkan penghasilan lain selain bertani,” ujar Niko saat ditemui staf WVI.
Keluarga Niko merupakan salah satu keluarga yang terdampak dengan kurangnya penghasilan dari usaha tani akibat mengalami gagal panen. Seiring dengan adanya pandemi Covid-19, penghasilan dari buruh bangunan pun tak lagi diterimanya.
Berkurangnya penghasilan ini membuat dampak bagi keluarga untuk memenuhi kebutuhan, terutama untuk pemenuhan bahan makanan pokok. Sebagai alternatif, Niko mencoba mempraktikkan apa yang sudah didapatkan dari pelatihan.
Awalnya Niko membuat dua buah kloset dan dijual dengan harga Rp90.000. Bersamaan dengan itu, ia juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait aktivitas STBM. Ternyata hanya dalam beberapa hari, kloset buatannya bisa terjual.
Hingga saat ini Niko terus membuat dan menjual kloset. Sudah ada sekitar 20 kloset yang berhasil dijual. Bahkan, sudah mulai ada beberapa pengusaha yang memesan padanya. Selain berwirausaha, Niko juga melakukan upaya advokasi kepada pemerintah desa agar bisa mendukung masyarakat dalam penggunaan dana desa untuk sanitasi.
“Saya sangat senang karena masyarakat semakin memiliki kesadaran dalam membuat jamban sehat dan terlebih lagi say bisa membantu mereka dalam menyediakan kloset dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.
Niko berharap agar desanya terbebas dari BABS, sehingga bisa menjadi desa yang sehat.
Ditulis oleh: Juni Arman Hulu, TP Health coordinator Area Program Nias Selatan Wahana Visi Indonesia