Kolaborasi Multipihak dalam Respons Covid-19 Melalui Bantuan Nontunai
#BersamaMelawanCovid19 - Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI dan Mastercard menyelenggarakan Webinar dengan tema Kolaborasi Multipihak dalam Respons Covid-19 Melalui Bantuan Nontunai di Indonesia. Kolaborasi dibutuhkan untuk meminimalisir kesenjangan antar pihak, juga agar penyaluran bantuan nontunai lebih efektif dan efisien dalam implementasinya di lapangan.
Sebagaimana diketahui, dampak ekonomi selalu mengikuti di setiap terjadinya bencana, termasuk pada pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Di Indonesia, sebanyak 1,7 juta pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja sebagai dampak dari pandemi (data Kementerian Tenaga Kerja). The Smeru Research Institute bahkan memperkirakan akan ada 8,5 juta orang yang menjadi miskin jika pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun hingga 1,0%.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Syafii Nasution, menyebutkan, Kemensos melalui Kelompok Kerja Bantuan Nontunai (PokJa BaNTu) mendorong kolaborasi sebagai salah satu strategi membantu masyarakat yang terdampak Covid -19 mulai dengan koordinasi yang aktif antar organisasi/lembaga kemanusiaan untuk memastikan penerima manfaat tepat sasaran dan tidak overlapping.
Saat ini PokJa BaNTu juga sedang menyusun panduan bantuan nontunai dan panduan distribusi bantuan untuk Covid-19, sehingga harapannya ke depan semua pihak bisa bekerja sama membantu masyarakat dengan standar sama yang selaras dengan protokol kesehatan. Dalam meningkatkan kapasitas para pelaku bantuan nontunai, PokJa BaNTu juga melakukan berbagai metode dalam #SekolahBaNTu yang bisa diakses siapapun yang membutuhkan pengetahuan terkait bantuan nontunai.
Ke depan, Kemensos mendorong semua pihak yang memiliki program bantuan nontunai untuk berkoordinasi dengan PoKja BaNTu sehingga bisa meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi di masyarakat seperti duplikasi data, wilayah, konflik horizontal dan lain sebagainya.
Direktur Humanitarian & Emergency Affairs WVI Margarettha Siregar, mengungkapkan, WVI telah memiliki pengalaman menyalurkan BaNTu kepada penyintas pada beberapa respons kebencanaan, diantaranya adalah saat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pada September 2018 lalu, saat banjir melanda DKI Jakarta di awal tahun 2020, dan saat pandemi Covid-19. Penerima manfaat program BaNTu adalah mereka yang tidak masuk dalam daftar penerima manfaat bantuan dari pemerintah.
“Fokus WVI adalah kesejahteraan anak. Program BaNTu kami harap dapat memberi kontribusi bagi keluarga yang menghadapi kesulitan ekonomi dan memudahkan mereka mengakses kebutuhan pokok anak selama pandemi Covid-19, mulai dari nutrisi, kesehatan, pendidikan sampai penghidupan keluarga, sembari menggeliatkan pasar di tingkat lokal agar ekonomi masyarakat bisa bertahan. Kami siap untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan yang lebih baik, khususnya bagi anak-anak kita,” tutur Margarettha.
Mastercard melalui WVI telah menyalurkan BaNTu untuk pembelian bahan makanan bergizi bagi masyarakat yang terdampak perekonomiannya untuk 35.000 orang di DKI Jakarta, tepatnya warga di Penjaringan dan Pademangan, Jakata Utara serta di Jatinegara, Jakarta Timur. WVI bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Duithape dalam penyalurannya yang dimulai pada minggu kedua Juni 2020. Penerima manfaat didata sebelumnya termasuk difoto, untuk kemudian saat membelanjakan voucher, pemilik toko akan melakukan verifikasi berdasarkan foto yang sudah terekam di dalam aplikasi.
Tommy Singgih, Konsultan, Mastercard, mengatakan, “Mastercard senang dapat berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia dalam inisiatif ini untuk memungkinkan masyarakat Indonesia pulih dari dampak pandemi sekaligus mewujudkan masyarakat inklusif secara digital. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari kontribusi Mastercard untuk mendukung pemerintah Indonesia mengurangi dampak pandemi Covid-19.”
Ditulis oleh: Amanda Putri, Media Relation Executive Wahana Visi Indonesia