Mengelola Sampah Baik untuk Anak, Apa Hubungannya?

Mengelola Sampah Baik untuk Anak, Apa Hubungannya?

Tahukah kamu jika mengelola sampah dengan baik dan benar ternyata tidak hanya berpengaruh bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan dan masa depan anak. Mengapa demikian?

Dengan mengelola sampah dengan baik dan benar, berarti kita sudah menyediakan lingkungan yang baik bagi anak dan cucu kita. Selain itu kita juga telah berkontribusi untuk mengajarkan dan membiasakan anak untuk melindungi lingkungannya. 

Sampah yang tidak terkelola dengan baik bisa menyebabkan berbagai kerugian bagi masa depan anak. Sampah yang menumpuk bisa menghasilkan air lindi (leachete) yang bisa mencemari tanah dan permukaan air sungai/danau. Belum lagi sampah plastik yang terbuang ke badan air dan mengalir ke laut bisa meracuni biota laut. Sampah bisa menjadi sumber terciptanya penyakit seperti disentri, diare, tifus, dan leptospirosis. Sayangnya, anak menjadi kelompok rentan yang bisa mengalami hal ini. 

Agar hal ini tidak terjadi, tidak ada salahnya kita bergerak dari sekarang. Kita bisa memulai tindakan kecil seperti memilah sampah dari rumah dan menabung di bank sampah. Sekadar mengajarkan prinsip pengelolaan sampah yang benar kepada anak juga bisa menjadi solusi lainnya.

Sementara itu, pemerintah juga harus terus meningkatkan pengelolaan sampah di berbagai wilayah. Memberikan edukasi dini kepada masyarakat bisa membantu mengurangi beban bumi. Sementara itu, diperlukan kerja sama antarpihak seperti organisasi masyarakat untuk menjadi katalisator dalam kegiatan pengelolaan sampah. 

Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui proyek PHINLA yang didanai oleh pemerintah Jerman (BMZ) peduli akan perihal pengelolaan sampah. Melalui proyek PHINLA, WVI bergerak memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah melalui pendampingan bank sampah, serta membantu masyarakat mempersiapkan kesejahteraan anak melalui aktivitas ASKA (Asosiasi Simpan Pinjam untuk Kesejahteraan Anak). Proyek Phinla berfokus pada pendampingan masyarakat di 3 kecamatan di DKI Jakarta.

*Artikel ini ditulis dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2022

Ditulis oleh: Putri ianne Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait