Pendampingan yang Membawa Berkah

Pendampingan yang Membawa Berkah

BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Jorong Mandiri di wilayah Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur mengawali usahanya di bidang pertanian dan pariwisata. Sempat terhenti operasionalnya akibat gempa bumi tahun 2018, BUMDes ini harus kembali menelan rasa pahit akibat pandemi Covid-19.

Basuki Rahmat, ketua BUMDes Jorong Mandiri mengatakan, dirinya dan para anggota sempat patah semangat akibat kondisi di masa pandemi. Namun, Rahmat dan timnya memutuskan bangkit dan berkarya lebih banyak dengan melibatkan para ibu untuk memproduksi hasil pertanian sejak 2020 lalu.

“Memproduksi hasil pertanian menjadi produk makanan yang bisa langsung di konsumsi. Akan tetapi karena dampak Covid-19 ini, nilai persentase di bidang tersebut agak menurun dan pemesanan produk juga berkurang,“ ungkap Basuki.

Konsep pemberdayaan lokal yang dianut BUMDes membuat badan usaha ini belum bisa menjangkau wilayah luar area Sembalun. Mereka masih mengandalkan pasar di sekitar masyarakat Sembalun saja.

Melihat kondisi ini, pada bulan April-September, Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui proyek ENCOURAGE yang didanai oleh World Vision Australia mencoba mendukung BUMDes dalam bentuk pelatihan yang dampaknya sangat dirasakan oleh Basuki dan para anggotanya.

“Sebelum dibina, dulu kami mempunyai pasar yang menjadi langganan untuk menjual produk kami, tetapi terputus kerja samanya, sehingga unit-unit yang bergabung dengan kami tidak memproduksi barang kembali. Kami merasa bersyukur karena WVI membina kami baik bagaimana manajemen organisasi dalam BuMDes yang benar, bagaimana cara memasarkan produk secara online, dan sebagainya,” jelasnya.

Tak hanya pengetahuan, pelatihan ini juga menumbuhkan kembali semangat anggota serta rekan BUMDes, yakni para anggota IKM (Industri Kecil Menengah). Mereka diberikan pelatihan untuk mengelola rencana dan konsep usaha menjadi lebih baik lagi. Salah satunya menjajal program WV untuk menjual peralatan pertanian dalam jumlah besar dan modal yang minim.

“Kami mencoba untuk pertama kalinya mulai aktif dengan ikut serta program WVI dalam pengadaan barang pertanian yang cukup besar pengadaannya. Ini sebagai awal kami memulai untuk dapat dilihat oleh masyarakat identitas dari BUMDes. Kalau kami dan teman-teman tidak memulai, kami tidak akan bangkit,” papar Basuki lagi.

Kini Basuki dan para anggota BUMDes lainnya di Sembalun telah merasakan perubahannya. Bermodalkan kepercayaan, niat, dan usaha, BUMDes tetap bisa beranjak maju kembali meski di masa pandemi yang sulit.

Berbagai kerja sama dan pengaktifan kembali kantor desa yang sudah tidak terpakai menjadi BUMDes Mart, juga sudah dilakukan oleh Basuki dan anggotanya. Bahkan, BUMDes ini telah mulai menjalin kerja sama dengan hotel dan toko untuk menggiatkan usaha air minum di BUMDes Mart.  
 

Ditulis oleh:  Siluh Puspita, Staf Respons Gemba Bumi Lombok Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait