Jangan Biarkan Harapan Padam agar Ana Mampu Raih Mimpinya

Jangan Biarkan Harapan Padam agar Ana Mampu Raih Mimpinya

“Saya senang belajar di sekolah. Paling senang belajar Matematika karena bagus,” ujar Ana, murid kelas tiga SD yang berada di Kabupaten Asmat, Papua. Setiap hari Ana semangat berangkat ke sekolah meskipun setiap hari juga ia hanya sarapan sagu. Ada juga hari di mana tidak ada makanan untuk sarapan. Ana harus berangkat sekolah dengan perut lapar. 

Sagu bukan hanya jadi menu sarapan Ana, tapi juga menu makan siang dan makan malam. “Sehari-hari saya makan sagu dan minum teh. Jarang makan ikan atau sayur,” ceritanya. Dengan menu makanan yang tidak bervariasi dan minim protein, Ana sering merasa lemas ketika baru tiba di sekolah. Semangatnya untuk ke sekolah hanya bersumber dari sukacita yang ia rasakan karena bisa belajar Matematika. 

Anak perempuan berusia 10 tahun ini pun rajin datang ke Rumah Baca yang berada di desanya. “Di Rumah Baca saya senang bernyanyi dan dengar ada yang mendongeng,” katanya. WVI bekerja sama dengan masyarakat memfasilitasi Rumah Baca di desa agar akses anak-anak terhadap literasi makin mudah. Di luar jam belajar formal, anak-anak dapat membaca, mendengar dongeng, bernyanyi, dan bermain dengan terarah di Rumah Baca. 

Saat ini, sekolah dan Rumah Baca menjadi sarana yang Ana pakai untuk terus menggapai cita-citanya. “Saya mau jadi perawat supaya bisa bantu sembuhkan orang sakit,” harapnya. Bila ketika dewasa Ana berhasil bekerja sebagai perawat, sekolah dan Rumah Baca harus tetap ada. Bahkan harus makin berkembang agar wawasan Ana makin bertambah. Ana juga harus makan ikan dan sayur setiap hari agar dapat bertumbuh sehat dan siap menggali potensinya. 

Semua aspek dalam kehidupan Ana sebagai seorang anak perempuan di daerah terjauh dan tertinggal harus mengalami transformasi dan terjamin keberlanjutannya. Ana harus hidup selayaknya anak-anak dan saat ini ia belum merasakan masa kanak-kanak yang layak. Harapan dan cita-cita Ana akan sangat mudah terampas bila lingkungan sekitarnya tidak berubah. Perubahan di desa tempat Ana tinggal dapat terjadi bila setiap orang mengambil peran dan melakukan aksi. Termasuk Anda. 

Mari berjuang bersama WVI untuk membantu Ana dan anak-anak Asmat lainnya mendapat harapan dan bersama-sama mewujudkannya. Jadilah #PewujudHARAPAN dan bergabung dalam Childhood HOPE. 

 

 

Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait